Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pabrik Baterai Samsung Terbakar, Ini Pemicunya

Kebakaran di pabrik baterai Samsung di Tiongkok, Kamis (9/2/2017), ternyata dipicu oleh limbah baterai.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pabrik Baterai Samsung Terbakar, Ini Pemicunya
Tech.sina.com.cn
Kebakaran di pabrik baterai Samsung di Tiongkok, Kamis (9/2/2017), ternyata dipicu oleh limbah baterai. 

TRIBUNNEWS.COM, TIANJIN - Kebakaran di pabrik baterai Samsung di Tiongkok, Kamis (9/2/2017), ternyata dipicu oleh limbah baterai.

Baterai ternyata tidak hanya membakar sejumlah ponsel Samsung Galaxy Note 7, tapi juga telah membakar sebuah pabrik Samsung di Tiongkok.

Pabrik Samsung SDI Co Ltd di Tianjin, Tiongkok, dilahap si jago merah, yang segera dapat dipadamkan oleh 110 petugas pemadam kebakaran.

Baca: Pabrik Baterai Samsung Terbakar, Indikasi Galaxy S8 Tertunda?

Menurut pernyataan juru bicara Samsung SDI Shin Yong-doo, kebakaran terjadi di bagian penampungan limbah baterai.

Namun, berdasarkan informasi dari tim pemadam kebakaran setempat, kebakaran disebabkan oleh bahan material baterai di bengkel produksi.

"Ada bahan-bahan produksi baterai seperti lithium dan baterai setengah jadi yang memicu kebakaran di dalam bengkel produksi," demikian pernyataan tim pemadam kebakaran Tianjin.

Berita Rekomendasi

Shin Yong-doo menekankan bahwa kebakaran terjadi bukan di bagian produksi, sehingga kegiatan produksi di pabrik itu dikatakan tak terganggu.

Maraknya kasus Samsung Galaxy Note 7 terbakar membuat Korea Selatan (Korsel) memperketat pengawasan produksi baterai ponsel pintar.

Senin (6/2/2017), pemerintah setempat mengatakan persyaratan keamanan untuk penggunaan dan produksi baterai lithium-ion akan diperketat.

Maraknya kasus tersebut juga sempat membuat Samsung menarik produk Galaxy Note 7 dari pasaran sejak Oktober, untuk melakukan investigasi.

Berdasarkan hasil investigasi, Samsung kemudian mengonfirmasi bahwa penyebab sering terbakarnya ponsel pintar tersebut adalah baterainya.

Menurut perusahaan teknologi yang berbasis di Korsel itu, material baterai dan desainnya tidak cocok untuk mengakomodasi kinerja baterai. (PC Magazine/Reuters).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas