Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dituding Bunuh 13.000 Warganya, Presiden Suriah Membela Diri

Kepada Yahoo News, Assad mengatakan, laporan tersebut justru membuat kredibilitas Amnesti Internasional dipertanyakan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dituding Bunuh 13.000 Warganya, Presiden Suriah Membela Diri
ARA News/Khabar TV
Cuplikan siaran televisi Iran, Khabar TV, pada Minggu (4/10/2015), saat Presiden Suriah Bashar Al-Assad sedang diwawancara. (ARA News/Khabar TV) 

TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al-Assad membantah laporan Amnesti Internasional yang menyebut pemerintahannya menggantung 13.000 orang selama lima tahun terakhir.

Kepada Yahoo News, Assad mengatakan, laporan tersebut justru membuat kredibilitas Amnesti Internasional dipertanyakan.

"Laporan seperti ini selalu bias dan dipolitisasi. Sungguh memalukan organisasi itu merilis laporan tanpa bukti kuat," ujar Assad.

"(laporan) Itu tidak benar, sama sekali tidak benar. Kita hidup di masa berita-berita bohong. Semua orang tahu hal ini," tambah Assad.

Sebelumnya, kementerian kehakiman Suriah juga menepis laporan Amnesti itu dan menyebut laporan tersebut sama sekali tidak benar.

Pada Selasa (7/2/2017), Amnesti Internasional merilis laporan yang menyebut 13.000 orang digantung rezim Assad di penjara Saydnaya, Damaskus selama lima tahun terakhir.

Amnesti mengatakan, telah mewawancarai 84 orang saksi, termasuk sejumlah penjaga penjara, tahanan, dan hakim seputar eksekusi massal itu.

BERITA TERKAIT

Sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, lebih dari 310.000 orang tewas. Demikian menurut data Lembaga Pemantau HAM Suriah (SOHR) yang berbasis di London. (AFP)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas