Pria 82 Tahun Meninggal di Rumah Sakit Tanno Jepang Gara-gara Mesin Pernafasannya Berhenti
Seorang pria usia 82 tahun meninggal dunia di Rumah Sakit Tanno Jepang karena mesin pernafasannya berhenti sehingga menghantam jantung.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pria usia 82 tahun meninggal dunia di Rumah Sakit Tanno Jepang karena mesin pernafasannya berhenti sehingga menghantam jantung.
Polisi segera melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Baru-baru ini seorang pasien lelaki usia 82 tahun meninggal di Rumah Sakit Tanno karena mesin pernafasannya berhenti," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (10/2/2017).
Menurut polisi yang telah mewawancarai seorang perawat rumah sakit tersebut, Senin (6/2/2017), pada jam 7 malam perawat tersebut mendapatkan pasien meninggal karena Cardiac Arrest akibat mesin pernafasannya berhenti.
Cardiac Arrest merupakan penghentian normal sirkulasi dari darah akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara efektif.
Baca: Shinzo Abe Berharap Trump Bisa Win-win Solution Bersama Jepang
Jika hal ini tak terduga dapat disebut serangan jantung mendadak serta dapat pula dijelaskan dengan suatu keadaan darurat medis dengan tidak ada atau tidak adekuatnya kontraksi ventrikel.
Polisi segera menyelidiki kasus meninggalnya pria usia 82 tahun yang berdomisili di Kota Shirosato Perfektur Ibaraki tersebut.
Pria tersebut mulai dirawat sejak Januari lalu dan menggunakan mesin pernafasan (ventilator).
Masih diselidiki oleh polisi mengapa mesin tersebut mati.
"Saat ini masih terus diselidiki kasus ini dan belum ada komentar lebih lanjut," seorang petugas Rumah Sakit Tanno, Jumat (10/2/2017).