Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Penerbit Buku di Jepang Kesulitan Keuangan

Para penerbit buku di Jepang saat ini banyak yang mengalami kesulitan keuangan karena karakter masyarakat lebih banyak membaca melalui internet.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Banyak Penerbit Buku di Jepang Kesulitan Keuangan
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Haa Chuu, mantan Karyawan Dentsu Inc yang kini menjadi blogger terkenal di Jepang. 

 Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para penerbit buku di Jepang saat ini banyak yang mengalami kesulitan keuangan karena karakter masyarakat lebih banyak membaca melalui internet ketimbang buku cetak.

"Banyak penerbit buku di Jepang kini mengalami kesulitan ekonomi keuangan karena kecenderungan lebih banyak lari ke internet ketimbang baca buku dari cetakan kertas," kata Haa Chuu, mantan karyawan Dentsu Inc yang kini jadi blogger terkenal di Jepang.

Dia mencontohkan penerbit Kadokawa, salah stau penerbit buku terbesar di Jepang, sempat mengalami kesalahan editorial dalam mencetak buku untuk Perfektur Gunma.

"Salah cetak itu misalnya Gunma Bus ditulisnya Gunma Bus Bus. Akibatnya Kadokawa meminta maaf dan mencetak ulang seluruh penerbitan buku tersebut untuk Gunma," kata dia.

Jika telah terjadi kesalahan seperti itu, kata Haa Chuu, akan berakibat kepada kesulitan penerbitan berikutnya, bukannya hanya kepercayaan masyarakat berkurang kepada penerbit tetapi juga kesulitan bagi internal perusahaan untuk mengembangkan usahanya juga jadi terhambat.

"Kalau sudah salah demikian, yang di dalam tentu punya target untuk lebih banyak lagi menjual pada penerbitan selanjutnya. Hal ini jelas akan membuat para penjual semakin berbeban berat karena angka target penjualan menjadi jauh lebih tinggi lagi," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Jika hal ini terjadi maka penerbitan dan bisnis perusahaan tersebut akan jauh semakin sulit lagi di masa mendatang.

Itulah sebabnya banyak penerbitan cetak buku semakin sekarat saat ini di Jepang.

Sedangkan penerbitan di internet apabila ada kesalahan bisa diedit tak membutuhkan kesulitan besar ketimbang penerbitan cetak apalagi kalau buku tersebut telah tersebar luas di masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas