Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Sakit Besar di Jepang Bikin Surat Keterangan Palsu untuk Pimpinan Yakuza

Rumah sakit besar Jepang, Kyoto Prefectural University of Medical University membuat surat keterangan kesehatan palsu untuk pimpinan mafia Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Rumah Sakit Besar di Jepang Bikin Surat Keterangan Palsu untuk Pimpinan Yakuza
NHK
Yoshiyuki Takayama (60) pimpinan yakuza Yamaguchigumi, ditangkap polisi dibawa lagi ke penjara, Selasa (14/2/2017). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rumah sakit besar Jepang, Kyoto Prefectural University of Medical University membuat surat keterangan kesehatan palsu untuk pimpinan mafia Jepang (yakuza) kelompok Yamaguchigumi, Yoshiyuki Takayama (60), supaya bisa ditahan di luar penjara.

"Pagi ini rumah sakit tersebut digerebek otoritas sekitar 20 orang menyita berbagai dokumen penting di rumah sakit tersebut karena membuat surat keterangan palsu untuk seorang tahanan penjara," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (14/2/2017).

Dua tahun lalu Takayama divonis penjara 8 tahun karena terbukti melakukan tindak pidana pemerasan.

Tiga tahun lalu Takayama mendapat transplantasi ginjal lalu polisi mengetahui telah stabil setelah operasi tak masalah dipenjara.

Kemudian muncul surat keterangan dokter dari rumah sakit tersebut bahwa ada peradangan virus dari ginjal, sehingga perlu dirawat di rumah sakit.

Oleh karena itu Takayama dirawat di rumah sakit umum yang berlokasi di daerah Kamigyo Kyoto tersebut.

Berita Rekomendasi

Rumah sakit ini memiliki 36 penanganan klinis termasuk operasi transplantasi pengobatan penyakit kardiovaskular, bedah saraf dan sebagainya.

Didirikan saat zaman Meiji Jepang sebagai rumah sakit dengan perawatan modern pertama di Kyoto.

Jumlah tempat tidur ada 1.065 dan sedikitnya telah melakukan 900 kali operasi transplantasi ginjal, salah satu dari tiga rumah sakit terbesar di Jepang untuk transplantasi ginjal.

"Kita kan pelajari segera dan tanggapi lebih lanjut kasus ini dan berharap pihak Kyoto dapat segera melakukan penyelidikan seksama mengenai hal ini agar tak terulang lagi kasus serupa di masa mendatang," kata Yasuhisa Shiozaki Menteri Kesehatan Jepang kepada pers, Selasa (14/2/2017).

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas