Tembak-tembakan di Jepang, Dua Meninggal Satu Korban Masih di ICU
Satu orang lain Tamura Toshikazu, 49, ditembak Tomita yang naik mobil van kecil hitam.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para karyawan perusahaan pengelolaan sampah Jepang saling tembak berakibat dua orang meninggal dan satu dalam keadaan darurat di kamar ICU sejak pagi tadi (15/2/2017).
"Kami masih mengusut dulu kasus ini belum tahu apa yang terjadi di antara tiga orang ini," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (15/2/2017).
Sekitar jam 7:30 pagi ini (15/2/2017), Yoshihiro Tomita, 65, karyawan perusahaan pengelolaan sampah, Kashima Shimpan Co.Ltd. melakukan penembakan kepada dua orang karyawan lain.
Penembakan di daerah Sunayama Perfektur Ibaraki. Tembakan mengenai dua karyawan tersebut.
Satu di antaranya berusia 28 tahun dalam keadaan luka masih di ICU (unit gawat darurat) rumah sakit
Satu orang lain Tamura Toshikazu, 49, ditembak Tomita yang naik mobil van kecil hitam. Tamura langsung meninggal.
Setelah kedua orang jatuh terkapar, Tomita kabur dengan mobilnya ke Taman Kamisushi Seaside Sports Park sekitar empat kilometer dari lokasi kantor Kashima Shimpan tersebut.
Di sana polisi jam 9 pagi menemukan mobil hitam tersebut dan menemukan Tomita telah meninggal bunuh diri menembak kepalanya sendiri.
Pistol ditemukan di dalam mobil tersebut serta satu pistol lagi di lokasi penembakan yang dilakukan salah satu dari kedua orang karyawan yang terkapar di depan kantornya.
Presiden Kashima Shinpan, Akira Horoshi kepada pers hanya mengomentari, "Saya tak tahu apa yang terjadi," paparnya.
Perusahaan pengelola sampah di Jepang umumnya banyak terkait pula dengan sindikat kejahatan di Jepang seperti mafia Jepang (yakuza).
Tidak heran kepemilikan pistol yang dilarang keras di Jepang dimiliki para karyawannya tersebut.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in