Diracun, 50 Burung Gagak Mati di Taman Pusat Toritsu Johoku Jepang
Polisi yakin ada orang tak dikenal yang makan roti dicampur dengan racun supaya nantinya disantap oleh gagak
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sedikitnya 50 burung gagak hitam mati bergeletakan, diduga kuat diracun, di Taman Pusat Toritsu Johoku Jepang di sebelah utara Tokyo, perbatasan antara Nerima dan Itabashi.
"Sekitar jam 15:00 Jumat lalu seorang ibu melaporkan kepada polisi banyaknya burung yang mati di taman tersebut," papar sumber Tribunnews.com di Kepolisian Metropolitan Tokyo Minggu ini (26/3/2017).
Polisi yakin ada orang tak dikenal yang makan roti dicampur dengan racun supaya nantinya disantap oleh gagak yang memang jumlahnya cukup banyak di sana.
Polisi bekerja sama dengan Pemerintah Metropolitan Tokyo untuk menyelidiki penyebab kematian, dan memperlakukan kasus ini sebagai pelanggaran dari sudut UU Perlindungan Margasatwa dan Hukum Berburu.
Banyaknya burung gagak ini juga tidak jarang mengganggu pejalan kaki di sekitarnya.
Tribunnews.com suatu saat sedang jalan kaki di sana juga pernah diinjak bagian kepala oleh gagak yang langsung terbang pergi menjauh.