Ledakan di Kereta Bawah Tanah Rusia Disebut Sebagai Serangan Teror
Otoritas Rusia menyebut ledakan kereta bawah tanah (metro) di wilayahnya, Senin (3/4/2017) sebagai serangan teror.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
![Ledakan di Kereta Bawah Tanah Rusia Disebut Sebagai Serangan Teror](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/serangan-bom-st-petersburg_20170403_212459.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, ST PETERSBURG - Otoritas Rusia menyebut ledakan kereta bawah tanah (metro) di wilayahnya, Senin (3/4/2017) sebagai serangan teror.
Insiden itu terjadi di stasiun metro Sennaya Ploshchad, St Peterburg, Rusia.
Akibat ledakan tersebut dikabarkan menewaskan 10 orang dan menghancurkan sebuah gerbong kereta.
Bom berisi peluru dan paku dianggap sebagai pemicu ledakan yang mencederai 50 orang itu.
Humas metro St Petersburg mengatakan ledakan dipicu sebuah alat peledak atau bom yang diletakkan dalam sebuah gerbong kereta.
Jaksa umum Rusia telah menyebut insiden ledakan tersebut sebagai sebuah serangan teror.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan ungkapan belasungkawa atas kejadian tersebut dan korban.
Putin juga mengatakan tim penyelidik telah memastikan kemungkinan adanya serangan teror.
Dugaan tersebut menjadi satu dari sejumlah teori di balik motif ledakan itu.(Telegraph/Independent)