Mengerikan, Orang-orang Bersimbah Darah, Tubuh Mereka Seperti Dimutilasi
Bom berisi peluru dan paku dikatakan menjadi pemicu ledakan yang menewaskan 10 orang dan mencederai puluhan orang itu.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, ST PETERSBURG - Sejumlah saksi mata mendeskripsikan suasana "mengerikan" pascainsiden ledakan di kereta bawah tanah Rusia.
Ledakan terjadi Senin (3/4/2017) di sebuah gerbong kereta bawah tanah (metro) Sennaya Ploshchad, St Petersburg, Rusia.
Bom berisi peluru dan paku dikatakan menjadi pemicu ledakan yang menewaskan 10 orang dan mencederai puluhan orang itu.
Sejumlah dokumentasi memperlihatkan sebuah gerbong kereta hancur bagian dalamnya darah berceceran di lantai stasiun.
Tampak juga sejumlah korban yang berlumuran darah dikerubungi oleh beberapa orang yang kemungkinan berusaha menolong.
Sedangkan, di dalam stasiun, asap mengepul dan mengaburkan jarak pandang.
Saksi mata menggambarkan suasana pascainsiden "mengerikan", di mana banyak korban "bersimbah darah".
"Orang-orang bersimbah darah, rambut mereka terbakar," cerita seorang saksi mata kepada Life News Rusia.
"Kekasih saya ada di gerbong sebelah gerbong yang meledak itu. Saat dia keluar, dia bilang orang-orang itu seperti dimutilasi," kata saksi itu lagi.
Humas metro St Petersburg mengatakan ledakan dipicu sebuah alat peledak atau bom yang diletakkan dalam sebuah gerbong kereta.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan ungkapan belasungkawa atas kejadian tersebut dan korban.
Putin juga mengatakan tim penyelidik sedang mencari tahu kemungkinan adanya serangan teror, yang menjadi satu dari sejumlah teori di balik motif ledakan itu. (Telegraph/Independent)