Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dewan Keamanan PBB Gagal Hasilkan Resolusi Bagi Suriah Atas Pemakaian Senjata Kimia

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) gagal mengeluarkan Resolusi bagi Suriah.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dewan Keamanan PBB Gagal Hasilkan Resolusi Bagi Suriah Atas Pemakaian Senjata Kimia
bbcnews
Anak-anak korban serangan senjata kimia di Suriah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) gagal mengeluarkan Resolusi bagi Suriah.

Menurut laporan NHK, Kamis (6/4/2017), itu terjadi karena perpecahan antara negara-negara barat dan Rusia.

Dengan demikian gagallah pemungutan suara untuk sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB atas dugaan penggunaan senjata kimia yang dilakukan Suriah.

Setidaknya 72 orang tewas dalam serangan udara di kota yang dikendalikan oleh kubu oposisi di Provinsi Idlib, barat laut Suriah, Selasa (4/4/2017).

Organisasi Doctors Without Borders menyatakan gas saraf beracun seperti sarin sepertinya digunakan berdasarkan gejala yang ditunjukkan warga yang terpapar.

Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Rabu (05/04/2017), Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyatakan serangan pada hari Selasa itu memberikan tanda-tanda nyata bahwa rezim Presiden Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.

Namun wakil utusan Rusia untuk PBB Vladimir Safronkov mengatakan militer Suriah hanya memborbardir gudang-gudang di mana pasukan anti-pemerintah menyimpan senjata kimia.

Berita Rekomendasi

Sedangkan perwakilan Suriah mengatakan negaranya tidak pernah menggunakan dan tidak akan menggunakan senjata kimia.

AS bersama Inggris dan Prancis mengajukan sebuah resolusi yang menyerukan agar pemerintah Suriah bekerja sama dalam sebuah penyelidikan. Namun hal itu diveto Rusia.

Pertemuan darurat ini berakhir setelah dua jam pembahasan. AS dan negara lainnya tetap menjaga komunikasi dengan pejabat Rusia guna mencapai kompromi dengan memodifikasi rancangan resolusi.

Serangan senjata kimia ini tercatat sebagai serangan mengerikan, yang mematikan dalam perang saudara di Suriah.

Menurut kelompok oposisi Suriah, serangan udara menghantam kota Khan Sheikhun dilakukan oleh pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Namun, Pemerintahan Assad membantah tudingan tersebut.

Dewan Keamanan PBB langsung mengadakan pertemuan darurat pada hari ini menanggapi peristiwa serangan kimia nan mematikan ini.

Serangan terhadap Kota Khan Sheikhoun membunuh puluhan orang pada Selasa (4/4/2017), dan membuat warga terengah-engah dan kejang-kejang di jalan-jalan dan rumah sakit yang penuh sesak.

Dokter Suriah mengatakan kombinasi gas beracun diduga telah dilepaskan selama serangan udara, menyebabkan angka kematian yang tinggi dan gejala penyakit yang parah.

Diberitakan, sebuah roket menghantam sebuah rumah sakit tempat merawat para korban serangan senjata kimia di wilayah barat laut Suriah, Selasa (4/4/2017).

Roket menghantam rumah sakit di Khan Sheikhun itu tepat di saat para dokter sedang merawat para korban serangan tersebut.

Serangan itu dilakukan dengan melepas gas beracun di atas sebuah kota di barat laut Suriah, yang dikuasai kelompok pemberontak.

Fakta itu diungkapkan lembaga pemantau hak asasi manusia, The Syrian Observatory for Human Rights, seperti dikutip kantor berita AFP.

Para korban tewas adalah warga di Kota Khan Sheikhun, yang berada di wilayah tengah Provinsi Idlib. Mereka mengalami sesak napas dan meninggal karena efek gas. (NHK/AP/AFP/Reuters).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas