Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKS: Serangan Senjata Kimia di Suriah yang Tewaskan Banyak Anak Sungguh Biadab!

"Kehadiran berbagai negara ke Suriah ini tidak dalam motif misi perdamaian, tetapi membantu berbagai faksi yang bertikai membuat Suriah bergejolak"

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Choirul Arifin
zoom-in PKS: Serangan Senjata Kimia di Suriah yang Tewaskan Banyak Anak Sungguh Biadab!
DAILY MAIL
Dokter merawat bocah korban serangan senjata kimia di sebuah rumah sakit di Kota Khan Sheikhoun, Suriah. Dokter di Suriah banyak menerima bocah korban serangan senjata kimia yang ditandai dengan mata menyempit dan tidak merespon terhadap cahaya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Anggota Komisi I DPR Sukamta mengecam serangan senjata kimia di kawasan Khan Sheikhoun Suriah. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 58 orang, 11 diantaranya anak-anak. 

“Ini jelas serangan biadab yang secara sengaja menyasar rakyat sipil terlebih dilakukan dengan senjata kimia,” kata Sukamta melalui pesan singkat, Jumat (7/4/2017).

Menurut Sukamta, perang Suriah telah bergerak ke arah yang semakin buram dengan kehadiran Rusia. Setelah sebelumnya Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa dan Timur Tengah terlibat dalam konflik tersebut. 

"Kehadiran berbagai negara ke Suriah ini tidak dalam motif misi perdamaian, tetapi membantu secara militer ke berbagai faksi yang bertikai membuat Suriah terus bergejolak," kata Sekretaris Fraksi PKS itu.

Sukamta menilai PBB perlu segera menggelar sidang DK PBB untuk mengambil langkah darurat, menginvestigasi penggunaan senjata kimia tersebut.

“Perlu diungkap secara jelas siapa pelaku kekejian dengan senjata kimia ini dan dihadapkan ke mahkamah internasional," ujar Sukamta.

Berita Rekomendasi

Sukamta juga menegaskan, Sidang Majelis Umum PBB harus membuat resolusi penghentian konflik di Suriah.

Dengan korban jiwa lebih dari 200 ribu orang dan lebih dari 4,5 juta menjadi pengungsi, kekerasan di Suriah merupakan tragedi kemanusiaan terburuk dalam era modern.

“Jika konflik tidak dihentikan, maka pelanggaran demi pelanggaran akan terus dilakukan dengan korban sipil terus berjatuhan,” jelas Sukamta.

Karena itu, Sukamta berharap Pemerintah Indonesia berperan lebih aktif menggalang dukungan berbagai negara untuk untuk penghentian konflik di Suriah.

"Secara khusus ikut mendesak PBB untuk selenggarakan Sidang Umum dengan agenda penghentian konflik di Suriah," kata Sukamta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas