Polisi Cari Dua Warga China Perusak Sejumlah Kuil Besar di Jepang
Dua warga China, Piao Jinyu (49) dan Piao Shanai (49) dicari polisi Jepang karena terbukti melakukan perusakan berbagai kuil besar di Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua warga China, Piao Jinyu (49) dan Piao Shanai (49) dicari polisi Jepang karena terbukti melakukan perusakan berbagai kuil besar di Jepang.
"Polisi memiliki bukti kuat foto dari kamera CCTV di mana dua wanita China tersebut dengan sengaja mencipratkan minyak ke kayu-kayu ke lokasi kuil besar di Meiji Jingu di Tokyo serta dugaan terhadap beberapa kuil lainnya," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (15/4/2017).
Polisi Metropolitan Tokyo memasukkan kedua nama wanita China tersebut dalam daftar hitam dan nama mereka juga telah dimasukkan ke jaringan komputer keamanan Jepang, termasuk bisa dibaca pihak imigrasi Jepang apabila melewati imigrasi bandara di mana pun di Jepang.
Sejak 3 April lalu polisi telah menemukan sedikitnya di 15 tempat yang rusak di dalam wilayah Kuil Meiji Jingu Tokyo berupa cipratan minyak yang sulit dibersihkan.
Kerusakan serupa juga telah ditemukan di kuil yang ada di Kyoto, Nara dan Okinawa.
Polisi telah menelusuri jejak mereka dan menemukan pada tanggal 27 Maret, para tersangka melakukan perjalanan dari Shanghai ke Naha di Okinawa sesuai catatan imigrasi.
Tiga hari kemudian, mereka pindah ke Osaka.
Setelah tiba di Tokyo pada 1 April, mereka berangkat ke luar ke Shanghai empat hari kemudian (tanggal 5 April meninggalkan Tokyo menuju Shanghai).
Pengrusakan kuil-kuil di Jepang oleh orang China tersebut dan warga asing lain terutama Korea, terkait erat dengan kebencian mereka terhadap Jepang baik mengenai kasus jugun ianfu (wanita korban dalam perbudakan seks tentara Jepang selama Perang Dunia II) maupun polemik pulau-pulau Senkaku dan Takeshima yang sesungguhnya memang milik Jepang.