Wow, Sekali Pidato di Wall Street, Bayaran Obama Bikin Melongo
Mantan Presiden AS, Barack Obama, dikritik karena menerima bayaran setelah berpidato pada konferensi perusahaan milik Wall Street.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Mantan Presiden AS, Barack Obama, dikritik karena menerima bayaran setelah berpidato pada konferensi perusahaan milik Wall Street.
Padahal Obama sebelumnya bersumpah untuk menindak tegas “kucing-kucing gendut” – yang antara lain ditujukan kepada Wall Street, seperti dilaporkan The Guardian, Rabu (26/4/2017).
Obama dibayar 400,000 dollar AS atau setara Rp 5,3 miliar untuk berbicara di konferensi perawatan kesehatan yang diselenggarakan Cantor Fitzgerald, perusahaan milik Wall Street.
Pada saat masih menjabat Presiden AS, Obama kerap mengkritik sektor keuangan.
Uang yang diterima Obama itu hampir dua kali lebih besar dari yang diterima Hillary Clinton, yang berpidato sebagai kandidat presiden pada tahun 2016, di Goldman Sachs.
Baik para staf Obama atau pihak Cantor Fitzgerald tidak dapat dihubungi untuk dimintai konfirmasinya terkait upah untuk Obama tersebut.
Obama bukanlah mantan presiden atau pejabat tinggi AS yang pernah mendapatkan bayaran tinggi dari kalangan bisnis untuk menjadi pembicara di acara-acara mereka.
Semua mantan Presiden AS mendapatkan pensiun, yang jumlahnya bisa mencapai 205.700 dollar setahun dan terus dinaikkan guna mengikuti laju inflasi.
Mereka juga menerima uang dari pemerintah federal untuk menutup biaya kantor dan stafnya.
Pada tahun 2010, Obama ketika menjabat presiden pernah mengeluarkan undang-undang untuk menekan Wall Street.
Mantan presiden berusia 55 tahun itu kembali ke panggung publik minggu ini saat ia berbicara di University of Chicago, di mana dia mengatakan akan mendukung pemimpin masa depan.
Dia mengatakan kepada hadirin bahwa ketidaksetaraan ekonomi, kurangnya kesempatan kerja, dan sistem peradilan pidana yang tidak imbang, harus dilawan.
“Semua masalah itu serius, menakutkan, tapi tidak bisa dipecahkan. Apa yang menghambat kita untuk mengatasi masalah itu dan membuat lebih banyak kemajuan, benar-benar ada hubungannya dengan politik dan kehidupan sipil kita, "katanya.
Sejak akhir masa jabatan keduanya, Obama mulai menulis memoarnya - dari sana dia dan istrinya Michelle dilaporkan menerima 60 juta dollar.
Ia juga pergi berlibur dengan pengusaha Sir Richard Branson.
Cantor memiliki kantor di World Trade Center dan selama serangan 11 September 2001 perusahaan itu kehilangan dua pertiga stafnya. (KOMPAS.com)