Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Larang Penggunaan Nama Bernuansa Islam di Xinjiang

China telah memberlakukan larangan baru dalam penamaan anak di Xinjiang, kawasan yang mayoritas penduduknya Muslim.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in China Larang Penggunaan Nama Bernuansa Islam di Xinjiang
Getty Images
Orang Uighur mengatakan mereka selama ini mengalami diskriminasi di Xinjiang. 

 TRIBUNNEWS.COM, CHINA -  Para analis mengatakan, pendekatan keras terhadap Muslim itu tidak hanya membakar semangat oposisi di Xinjiang, namun juga memicu kebencian etnis secara nasional.

China telah memberlakukan larangan baru dalam penamaan anak di Xinjiang, kawasan yang mayoritas penduduknya Muslim.

Mereka melarang para orang tuaetnik minoritas Uighur menamai anak mereka "Muhammad" atau nama nama lain yang memiliki arti yang sangat religius.

Baca: PPP Mengutuk Tindakan Pemerintah China Melarang Pelaksanaan Ibadah Puasa bagi Muslim Uighur

Langkah tersebut merupakan upaya pengawasan menyeluruh terkini yang diberlakukan di Xinjiang, yang menurut pihak berwenang ditujukan utuk mengontrol penyebaran ekstrimisme keagamaan.

Para analis mengatakan, pendekatan keras terhadap Muslim itu tidak hanya membakar semangat oposisi di Xinjiang, namun juga memicu kebencian etnis secara nasional.

Menurut sejumlah aktivis Uighur, ada sekitar 30 nama yang dilarang digunakan, termasuk "Jihad," "Medina" dan bahkan "Yultuzay," atau simbol bulan-bintang dalam ajaran Islam.

Berita Rekomendasi

Baca: Bantu Muslim Uighur, PKS Minta Presiden Jokowi Aktifkan Misi Diplomasi

Mereka yang melanggar ketentuan itu akan dicabut dari daftar keluarga yang dicatat pemerintah, yang berarti tidak akan mendapat akses ke tunjangan sosial, layanan kesehatan dan pendidikan di China.

Michael Clarke, dosen di Australian National University, mengatakan, melalui larangan itu dan langkah-langkah lain sebelunnya untuk meningkatkan pengawasan terhadap Uighur, China secara aktif menindas identitas kelompok minoritas Muslim tersebut. [ab/as].

Sumber: VOA Indonesia

Sumber: VOA
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas