TRIBUNNEWS.COM, DOUMA - Hidup di medan perang justru menginspirasi Abu Ali untuk berkreasi. Pria berusia 40 tahun ini mengumpulkan senjata dan amunisi bekas perang yang sudah tidak bisa digunakan lagi untuk adu kekuatan di Kota Douma, Suriah.

Ia mengubah alat pencabut nyawa menjadi beragam karya seni, seperti jam dinding, kemudi, hingga tungku api.

Setiap karyanya menyiratkan makna tersendiri.

Dari ruang kerjanya yang sederhana, seniman sekaligus tukang roti ini menelurkan karya-karya yang tak hanya unik, tetapi juga berfungsi dengan baik.

Kesan suram perang pun ia ubah menjadi sesuatu yang cantik. Perang Suriah yang masih bergejolak sejak 6 tahun lalu tidak menghentikan Ali untuk mengejar impiannya sebagai seniman.

Suatu hari nanti, Ali ingin menggelar pameran karya seni di Kota Ghouta dan bisa bermanfaat bagi generasi muda.