Fidel Castro Pernah 638 Kali Ingin Dibunuh dan Semuanya Gagal, Apa Komentar Pemimpin Kuba Itu?
Tapi Castro mengetahui rencana pembunuhan itu dan malah kemudian memberikan pistolnya kepada Lorenz yang dipersilakan untuk membunuhnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Rencananya adalah memasukan bahan peledak ke dalam kerang laut yang spektakuler, yang akan meledak saat Castro, seorang penyelam handal, mengangkatnya.
Gagasan lain yang terkait dengan penyelaman ini adalah membuat pakaian selam yang terinfeksi jamur yang nantinya akan membuat tubuh melemah.
Namun, kedua rencana ini dibatalkan.
Beberapa dasawarsa sebelumnya, tahun 1975, Komisi Gereja Senat AS mengungkapkan rincian dari sedikitnya delapan upaya pembunuhan dengan menggunakan perangkat yang pada masanya dipandang 'membangkitkan imajinasi,' sebut komisi itu.
Upaya percobaan pembunuhan lainnya yaitu mengirimkan pil beracun ke Kuba dan mengirimkan tim untuk 'menuntaskan langkah kotor itu,' katanya.
Pada saat yang hampir bersamaan dengan pembunuhan Presiden Kennedy - yang memerintahkan invasi Teluk untuk menggulingkan Castro pada tahun 1961 namun gagal- seorang agen CIA rupanya menyerahkan sebatang pena beracun yang dilengkapi dengan jarum yang sangat halus kepada seorang agen Kuba.
Namun, sang agen kecewa dan meminta sesuatu 'yang lebih canggih,' kata laporan itu.
Salah satu mantan kekasih Castro, Marita Lorenz, juga direkrut dalam rencana pembunuhan ini. Ia diperintahkan untuk memberi pil racun untuk dimasukkan ke dalam minuman Castro.
Tapi Castro mengetahui rencana pembunuhan itu dan malah kemudian memberikan pistolnya kepada Lorenz yang dipersilakan untuk membunuhnya.
"Kamu tidak bisa membunuh saya. Tidak ada yang bisa membunuh saya," kata Castro kepada Lorenz seperti dituturkan kepada harian New York Daily News.
"Dan ia tersenyum dan mematikan cerutu. Saya pun luluh. Ia begitu yakin terhadap saya. Ia langsung menggenggam saya dan kami pun bercinta."
Upaya terbaru untuk membunuh Castro terjadi pada tahun 2000, saat sebuah rencana untuk menyimpan bahan peledak dalam jumlah besar di bawah podium tempat ia berpidato di Panama. Rencana itu digagalkan oleh tim keamanan Castro.
Empat orang, termasuk veteran pelarian politik Kuba dan agen CIA Luis Posada, dipenjara karenanya namun kemudian diampuni.
Ada juga upaya yang diarahkan kepada tokoh juga dikenal sebagai "si Brewok' ini yang bukan brtujuan membunuhnya, melainkan mempermalukannya.