Michael Jacobshagen Punya Banyak Bukti Michael Jackson Dibunuh
Akibatnya dokternya Conrad Murray ditangkap masuk penjara tanggal 29 November 2011.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Michael Jacobshagen (35) memiliki banyak bukti bahwa penyanyi tersosor Michael Jackson dibunuh dan bukan meninggal karena over dosis narkoba seperti diberitakan selama ini dan seorang dokter dipersalahkan masuk penjara karena memberikan banyak obat kepada Jackson.
"Benar dia dibunuh dan saya punya banyak buktinya," papar Michael Jacobshagen khusus kepada Tribunnews.com hari ini (17/5/2017).
Bulan depan tanggal 26 Juni 2017, tepat 8 tahun Michael Jackson meninggal pukul 14:26 waktu setempat di Holmby Hills, Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Secara resmi disebutkan Michael Jackson tidak sadarkan diri setelah mengalami gagal jantung (cardiac arrest).
Diduga mengalami gagal jantung sesaat setelah diberi suntikan demerol.
Akibatnya dokternya Conrad Murray ditangkap masuk penjara tanggal 29 November 2011.
Padahal bulan depannya Michael Jackson punya rencana tampil di O2 Arena, London, dan menamai konser ini dengan nama This Is It Michael Jackson.
Konser rencananya akan dilaksanakan tanggal 25 Juli 2009,
"Banyak tawaran untuk membawa media dunia jadi Bombshell yang mengejutkan baru akan ke luar," tambah Jacobshagen lagi.
Pendamping dan teman dekat Jackson tersebut juga memberitahukan akan ada info besar pula akan muncul di berbagai media internasional mendatang.
"Pada bulan Juni akan keluar satu jam wawancara EKSKLUSIF saya selama 60 Menit di CBS Australia, Amerika Serikat dan Kanada. Saya ingin benar-benar melakukan sesuatu yang istimewa juga untuk Jepang. Saya pikir itu bagus," lanjutnya lagi kepada Tribunnews.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.