Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Vladimir Evseev: Pengembangan Rudal Korea Utara Dua Tahun Lagi Bisa Sampai Indonesia

Pengembangan rudal Korea Utara (apabila dilakukan dengan frekuensi uji coba seperti sekarang, maka dua tahun lagi akan mencapai tahap sangat baik.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Vladimir Evseev: Pengembangan Rudal Korea Utara Dua Tahun Lagi Bisa Sampai Indonesia
Istimewa
Vladimir Evseev, Kepala Badan Penelitian Pertahanan Russian Academy of Sciences (RAS), ahli peluru kendali. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengembangan rudal Korea Utara (Korut) apabila dilakukan dengan frekuensi uji coba seperti sekarang, maka dua tahun lagi akan mencapai tahap sangat baik.

Bahkan bisa sampai ke Indonesia dan pangkalan AS di Guam atau pun sampai ke Hawaii, Amerika Serikat.

"Target Korut membuat rudal skala menengah jauh ICBM sampai 5.000 kilometer dan hal itu dengan frekuensi uji coba seperti sekarang ditambah dana yang cukup banyak memadai, bukan tidak mungkin dalam dua tahun mendatang sudah sangat baik seperti rudal lain baik Rusia maupun AS," kata Vladimir Evseev, Kepala Badan Penelitian Pertahanan Russian Academy of Sciences (RAS), yang juga ahli peluru kendali Rusia dalam wawancara dengan NHK baru-baru ini.

Baca: Tewasnya Taruna Akpol Libatkan 14 Orang, Para Tersangka Langsung Nonaktif

Apabila ICBM tersebut sangat baik bisa mencapai jarak jelajah hingga 5000 kilometer, maka cakupan area bisa mencapai Indonesia dan bahkan mungkin mencapai samudera Pasifik, khususnya pangkalan militer AS di Guam atau bahkan ke Hawaii Amerika Serikat.

Perkembangan rudal Korut dianggap Vladimir sangat cepat dilakukan Korut saat ini dan kelemahan di bidang bahan bakar menjadi bahan bakar yang solid dan baik untuk peluncuran rudal, kemungkinan akan tersolusikan kalau pekerjaan penelitian dan uji coba tetap dengan kecepatan yang sama seperti sekarang.

Berita Rekomendasi

"Tentu saja apabila kemampuan rudalnya sangat baik nanti menjadi sangat berbahaya sekali karena semakin menciptakan ketegangan luar biasa dan kemungkinan perang dunia besar dampaknya," kata Vladimir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas