Cerita Budak Seks Afrika, Tiap Hari Dipaksa Layani 3 Pria, Melahirkan Sendiri Bayi yang Dikandungnya
Keberadaan budak seks ini diketahui setelah tak kurang dari 20 perempuan mengungkap pengalaman mereka media Inggris, BBC.
Editor: Hasanudin Aco
"Di kamp saya, mereka memasukkan banyak perempuan ... mereka ingin menambah anggota, jadi mereka ingin perempuan seperti kami melahirkan untuk mereka," kata Sarah.
Ia mengatakan kebanyakan dari 300 perempuan yang berada di kamp berasal dari Kenya. Beberapa di antaranya diambil sebagai istri, yang lain dipaksa menjadi budak seks.
Pemerintah Kenya mengakui persoalan ini namun pejabat di Mombasa, Evans Achoki, mengatakan tak tahu persis skalanya karena biasanya para korban perbudakan seks tak bersedia berbicara.
Sureya Harsi, pegiat Sisters Without Borders, jaringan organisasi di Kenya yang menjalankan program deradikalisasi, mengatakan, "Orang-orang takut dengan pemerintah ... mereka yang masuk ke kelompok al-Shabab baik sukarela maupun karena dipaksa sama-sama dianggap bersalah."
Mereka yang tak bersedia atau enggan meminta bantuan dengan pemerintah ditampung oleh para pegiat seperti Harsi dan Salama Ali.
Ali telah membentuk kelompok pendamping rahasia dan membantu para korban, yang beberapa di antaranya terkena HIV dan mengalami gangguan mental.
Semunya tak bersedia berbicara secara terbuka karena khawatir dicap sebagai simpatisan al-Shabab.