Fotografer ini Abadikan Suasana Klinik Penyembuhan Homoseksual, Isinya Mengerikan
Ada banyak kisah orang-orang homo yang diperlakukan tak manusiawi hanya karena tak sama dengan lainnya.
Editor: Rendy Sadikin
TribunTravel.com/Apriani Alva
TRIBUNNEWS.COM - Ada banyak kisah orang-orang homo yang diperlakukan tak manusiawi hanya karena mereka tak sama dengan yang lainnya.
Secara tak sadar dan karena takut akan dikucilkan masyarakat orang-orang gay lebih memilih untuk menyamarkan diri.
Yah, mereka menjalani kehidupan palsu.
Untuk menyembuhkan perilaku yang dianggap menyimpang oleh masyarakat luas ini, sebuah klinik dibangun di Ekuador.
Setidaknya ada 200 fasilitas untuk menyembuhkan homoseksual dan transeksual.
Menyamar sebagai fasilitas perawatan untuk pecandu alkohol dan narkoba, tempat ini tak lain adalah rumah penyikasaan dengan metode yang tak manusiawi.
Beberapa metode tersebut di antaranya penyiksaan fisik dan emosional, pemaksaan makan, pemukulan hingga pemerkosaan untuk mengobati homoseksual.
Penderitaan ini sempat didokumentasikan oleh fotografer Paola Paredes.
Sebelumnya fotografer ini telah menyedot perhatian seluruh dunia dengan meluncurkan karya "Unveiled."
Photo series tersebut menceritakan mengenai dirinya yang mengaku sebagai seorang lesbi pada orang tuanya.
Saat itu Pola Parades sosok homoseksual yang takut mengungkapkan apa yang sebenarnya ia rasakan.
Tiga tahun yang lalu, Parades saat itu berusia 28 tahun memiliki keberanian untuk berbicara pada keluarganya.
Foto-fotonya mengambarkan ekpresi yang ditangkap oleh tiga kamera yang berbeda yang ditempatkan secara strategis.
Kamera- kamera ini menangkap setiap emosi secara detail setiap lima detik.
Kini ia kembali mempersembahkan karya terbarunya melalui sederet foto yang diberi judul "Untill You Change" yang mengambarkan berbagai penyiksaan di klinik penyembuhan homoseksual.
Berikut beberapa fotonya yang dilansir TribunTravel.com dari laman wittyfeed.com.
1. Foto dokumenter ini viral di berbagai media dan sosial media
"Banyak laki-laki gay dan wanita (lesbi) yang menghubungi saya dari seluruh dunia, bernbagi cerita mereka tentang keinganan untuk sembuh," kata Paredes seperti dilansir majalah Huck.
Ini memberinya inspirasi untuk menciptakan karya berikutnya.
2. Dia mencari tahu mengenai pusat-pusat penyembuhan homoseksual di Equador melalui temannya
Seorang temannya memberitahunya mengenai pusat penyembuhan homoseksual di Ekuador yang mengklaim bisa menyembuhkan.
Namun metode yang digunakan berupa penyiksaan.
Tak hanya itu kelaparan hingga pemerkosaan juga diterapkan dalam metode penyembuhan.
Klinik ini menyamar sebagai pusat perawatan untuk pecandu narkoba dan alkohol.
Untuk mendapatkan perawatan dari sini, pasien harus membayar sebesar 500 - 800 dolar AS per bulan atau sekitar Rp 6,6 juta hingga Rp 10,6 juta.
3. Parades mencoba menyamar dan masuk ke dalam klinik penyembuhan ini
Parades menyembunyikan mikrofon di bra serta menyamar.
4. Fotografer mereka ulang adegan setiap momen yang dibingkai dalam bentuk foto series
Parades mengambarkan setiap momen dalam reka ulang untuk membuat orang sadar akan nasip para homosesual di dalam klinik.
Pusat penyembuhan ini tak hanya berada di Equador namun juga ada di Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Eropa.
Dia menggunakan metode teater untuk menciptakan adegan kekerasan dan penyiksaan berdasarkan seorang saksi wanita yang ia wawancarai.
Ia menghabisakn berbulan0bulan untuk meneliti dan melakukan wawancara mantan narapidana yang memiliki informasi secara menyeluruh mengenai fasilitas klinik tersebut.
5. Metode pengobatan yang brutal
Melalui foto-foto ini, Parades ingin mengungkapkan mengenai metode brutal pengobatan homoseksual.
Satu di antaranya adalah pemerkosaan korektif seperti yang digambarkan dalam foto ini.
6. Para pasien diperintahkan untuk antri kamar mandi sejak pukul 6 pagi
Jika ada yang melanggar aturan ini maka mereka akan mendapat hukuman yang berat.
7. Waktu mandi dibatasi maksimal tujuh menit minimal empat menit
8. Mereka dipaksa untuk berdoa dengan mata tertutup
Doa dan belajar Alkitab dilakukan setiap pagi, sore dan malam hari.
Para wanita muda diperintahkan untuk berdoa duduk di kursi, berdiri atau berlutut.
Staf bergerak di sekitar untuk memeriksa bahwa mereka benar-benar berdoa dengan mata tertutup.
9. Dipaksa memakai make up
10. Keheningan yang menyeramkan di ruang makan
11. Setiap wanita menghabiskan waktu berjam-jam untuk tugas bersih-bersih
12. Insomnia akan berujung penyiksaan
Seorang terapis memainkan musik religius yang keras sepanjang malam untuk menutupi kebisingan.
13. Hukuman yang keras untuk hal-hal kecil
14. Dipaksa meminum ramuan
Minuman ini mengandung klorin, kopi pahit dan air toilet.