Aksi Teror Warnai Suasana Jelang Pemilu Ini Tanggapan Perdana Menteri Inggris
Terjadi serangan teror di London, Inggris sejak Sabtu (3/6/2017) hingga Minggu (4/6/2017).
Penulis: Cornelia Putri Indriastuti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Terjadi serangan teror di London, Inggris sejak Sabtu (3/6/2017) hingga Minggu (4/6/2017).
Serangan teror ini dimulai ketika sebuah mobil van berbelok dari jalan utama dan masuk ke area pejalan kaki di Jembatan London yang ramai.
Berdasar keterangan polisi dan saksi mata diketahui tiga orang pria keluar dari mobil van dengan membawa pisau besar dan menyerang orang-orang di bar dan rumah makan dekat Pasar Borough.
Petugas gawat darurat mengatakan 48 orang dirawat di berbagai rumah sakit di London.
Dilansir dari CGTN America, Minggu (4/6/2017), terdapat tujuh korban tewas.
Jumlah tersebut tidak termasuk tiga pria pelaku penyerangan.
Serangan teror ini merupakan serangan besar ketiga di Inggris dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, termasuk bom bunuh diri di konser Ariana Grande yang menewaskan 22 orang.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa satu tindakan terorisme menjadi bibit bagi tindakan terorisme yang lain dan para penyerang saling meniru satu sama lain.
May juga mengatakan bahwa sejak Maret sudah ada 5 rencana teror yang berhasil digagalkan.
Berbagai serangan teror ini menjadi awan mendung di tengah suasana jelang pemilihan umum di Inggris.
Terkait hal ini May menegaskan bahwa pemilihan umum akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal.
Selengkapnya tonton video di atas. (*)
