Kesaksian Mantan Direktur FBI Berpeluang Rusak Kredibilitas Donald Trump
Mantan Direktur FBI James Comey memberikan kesaksian di kongres terkait topik investigasi FBI dan campur tangan Rusia dalam pemilu Amerika Serikat.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Direktur FBI James Comey memberikan kesaksian di kongres terkait topik investigasi FBI dan campur tangan Rusia dalam pemilu Amerika Serikat. Tak terkecuali, interaksi pribadi Comey dengan Trump.
Kesaksian Comey merupakan momen yang ditunggu-tunggu publik Negeri Paman Sam. Dan kesaksiannya itu, bisa jadi merusak kredibilitas Trump.
Secara gamblang, Comey menyampaikan kekhawatirannya akan kemungkinan Trump berbohong soal percakapan pribadi mereka pada Januari silam.
Comey tercatat melakukan percakapan dengan Trump sebanyak 9 kali. Ia juga mencatat secara detail percakapan itu, yang tak pernah dilakukan sebelumnya pada presiden terdahulu.
Dalam percakapan itu, Comey mengakui Trump memintanya untuk menghentikan investigasi FBI atas Michael Flynn, mantan penasihat nasional AS.
Flynn ditengarai menjalin kontak dengan Rusia semasa kampanye Trump. Saat itu, Flynn masuk dalam tim sukses Trump.
Comey bersaksi, penolakan terhadap permintaan itu menjadi alasan pemecatan dirinya sebagai Direktur FBI oleh Trump.
Bulan lalu, Trump memperingatkan Comey via Twitter untuk berhati-hati dengan ucapannya terhadap percakapan mereka, yang mengindikasikan adanya sebuah rekaman.
Pascakesaksian Comey, Trump kembali berkicau di akun Twitter. Ia menuduh Comey berbohong di bawah sumpah dan membocorkan informasi rahasia.(*)