Temui Kim Jong Un, Mantan Pebasket NBA Ingin Buka Pintu Korut untuk AS
Saat ditanya tujuannya soal kedatangannya kali ini, Dennis Rodman hanya mengatakan dirinya ingin membuka pintu Korea Utara untuk AS.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Mantan pebasket NBA Dennis Rodman dikabarkan hendak menemui Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Dennis Rodman ditemui sedang transit penerbangan di bandara internasional Beijing, Tiongkok, dan akan mengakhiri perjalanannya di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (13/6/2017).
Ini merupakan kesekian kali Dennis Rodman menemui Kim Jong Un, yang kerap disebutnya sebagai "teman baik", di Korea Utara.
Saat ditanya tujuannya soal kedatangannya kali ini, Dennis Rodman hanya mengatakan dirinya ingin membuka pintu Korea Utara untuk AS.
"Hanya mencoba untuk membuka pintu," ucap Dennis Rodman.
Dennis Rodman pun menanggapi pertanyaan apakah kedatangannya ini berkaitan dengan upaya Presiden AS Donald Trump untuk mendekati Korea Utara.
"Saya yakin (Trump) akan senang sekali mengetahui bahwa saya sedang berada di (Korea Utara) untuk mencapai sesuatu yang kami berdua inginkan," komentar Dennis.
Dennis Rodman melakukan perjalanan ke Korea Utara di tengah situasi panas antara AS dan Korea Utara terkait uji rudal nuklir.
Sedangkan, Wakil Menteri Luar Negeri AS Thomas Shannon mengonfirmasi bahwa pihaknya mengetahui soal perjalanan Dennis Rodman ke Korea Utara.
"Kami sudah tahu soal kunjungannya itu. Kami mendoakan semoga perjalanannya baik-baik saja," kata Thomas Shannon.
Selain itu dipastikan bahwa Dennis Rodman berkunjung ke Korea Utara sebagai seorang warga biasa.
Namun, Thomas Shannon mengatakan sebenarnya ada travel warning yang diberlakukan AS terhadap Korea Utara, yang menyarankan warga AS untuk tak berkunjung ke negara itu atas alasan keamanan.
Hal itu mengingat sudah ada empat warga AS yang saat ini dipenjara di Korea Utara karena berbagai tuduhan.
Dalam beberapa kunjungannya ke Korea Utara, Dennis Rodman memang terus membangun persahabatannya dengan Kim Jong Un.
Itu menjadikannya sebagai sebagian kecil warga Barat yang memiliki hubungan dekat dengan diktator muda tersebut. (ESPN/Sky News)