TRIBUNNEWS.COM, MOSUL - Ledakan memecah keheningan Kota Mosul, seiring gerak maju pasukan Irak mengusir ISIS dari wilayah ini.

Tak hanya melalui udara, serangan juga dilancarkan melalui pasukan darat.

Mereka bergerak masuk melalui celah-celah reruntuhan gedung yang tak berpenghuni dan menyasar para militan ISIS.

Pasukan Irak terus mendorong lebih ke dalam, setelah meluncurkan serangan terakhir terhadap ISIS.

Operasi ini diluncurkan pada Minggu (18/6/2017) waktu setempat dengan tujuan akhir merebut kembali Kota Mosul.

Distrik ini jadi wilayah terakhir di Irak yang masih dikuasai ISIS.

Mengingat masih ada 100 ribu warga sipil yang terjebak di wilayah peperangan, pasukan Irak pun mencari cara untuk membuat warga sipil waspada, yaitu melalui penyebaran pamflet.

Pamflet ini berisikan instruksi bagi warga sipil untuk menjauh dari area terbuka.

Warga sipil juga didesak untuk segera keluar melalui koridor yang aman yang telah dijaga oleh pasukan Irak.

Ada sekitar 10 ribu pamflet yang disebar ke seluruh wilayah Kota Tua Mosul.

Kota Mosul adalah tempat bersejarah dengan gedung-gedung historis.

Kini kondisinya hancur karena peperangan melawan ISIS.

Pasukan Irak mengestimasi, jumlah pasukan ISIS saat ini tak lebih dari 300 orang saja.

Angkat itu berkurang signifikan dari 6 ribu orang. Wilayah ini sudah dikuasai ISIS sejak Oktober 2016.