Turki Protes Terhadap Masjid di Jerman yang Bebaskan Pria dan Wanita Berbaur Saat Ibadah
Diyanet, sebagai badan urusan keagamaan Turki menyatakan ketidaksukaannya terhadap keberadaan sebuah masjid baru di Berlin, Jerman.
Editor: Adi Suhendi
Diyanet memiliki pengaruh besar bagi umat Muslim, Turki, termasuk mereka yang bermukin di luar negeri.
Di bawah organisasi Ditib yang dikendalikan dari Ankara, ada 900 masjid atau komunitas religius di Jerman.
Diyanet mengirim ulama mereka untuk bekerja di masjid-mesjidnya.
Awal tahun ini, sebuah kegemparan meletus saat polisi Jerman menggerebek rumah empat ulama Muslim Turki yang bekerja untuk Ditib.
Mereka dicurigai memata-matai pemerintah terkait pergerakan Gulen.
Diyanet kemudian mengatakan bahwa mereka telah memanggil enam ulama dari Jerman, karena telah melampaui kewenangan.
Namun mereka juga mengecam polisi Jerman karena telah banyak menggerebek rumah para pengkhotbah di negeri itu.
Berita ini sudah dimuat Kompas.com dengan judul: Pria-Wanita Berbaur Saat Ibadah di Masjid Liberal Jerman, Turki Protes