Pengemudi Syok, Insiden Mobil Tabrak Jemaah di Inggris Bukan Aksi Teror
Saat insiden terjadi, jemaah masih berkumpul di sekitar Westgate Sports Centre, meski salat telah selesai dilaksanakan.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NEWCASTLE - Insiden mobil menabrak sejumlah jemaah sepulang salat ied di Inggris, Senin (26/6/2017), diyakini bukan aksi teror.
Sebanyak enam orang dibawa ke rumah sakit akibat cedera serius setelah sebuah mobil meluncur ke jalur pejalan kaki di dekat Westgate Sports Centre, Newcastle, Inggris.
Halaman luar Westgate Sports Centre memang digunakan warga muslim di Newcastle untuk melaksanakan ibadah salat ied pada hari itu.
Saat insiden terjadi, jemaah masih berkumpul di sekitar Westgate Sports Centre, meski salat telah selesai dilaksanakan.
Pengemudi mobil diketahui merupakan seorang perempuan berusia 42 tahun, yang juga merupakan seorang jemaah yang ikut merayakan Idul Fitri pada hari itu.
Sesaat kepolisian menerima laporan soal insiden tersebut, perempuan itu langsung ditahan dan diinterogasi untuk kebutuhan penyelidikan.
Seorang saksi mata mengatakan insiden tersebut menimbulkan kekacauan terjadi.
"Kekacauan terjadi, semua orang panik. Mereka memang tak paham akan apa yang terjadi akhir-akhir ini. Semua orang langsung berpikir aksi teror kembali terjadi," jelas seorang jemaah, Asif Anwar.
Namun, seorang saksi mata lain menyebutkan perempuan pengemudi mobil itu terlihat seperti syok setelah insiden penabrakan terjadi.
"Menurut saya, pengemudi mobil itu hanya kehilangan kendali atas mobilnya dan tak dapat menghentikannya. Perempuan itu sempat bilang, 'Bagaimana bisa saya melakukan itu?'," tutur seorang jemaah lain, Mory Sanogo.
Pihak kepolisian pada akhirnya meyakini bahwa insiden ini tidak ada kaitannya dengan terorisme.
"Kami tidak memiliki bukti atau informasi yang mengindikasi bahwa kejadian ini berhubungan dengan aksi teror," demikian pernyataan Kepolisian Northumbria.
Tetapi, kepolisian menanggapi insiden tersebut sebagai kejadian serius yang menelan korban, sehingga langkah tegas tetap akan diberlakukan atas insiden itu.
Enam orang yang cedera dibawa ke Klinik Royal Victoria dan dinyatakan berkeadaan kritis, meski tidak mengancam nyawa.
Termasuk dalam enam orang korban itu adalah tiga anak-anak.
Kejadian ini menyusul terjadinya insiden yang nyaris serupa pada Juni lalu di London, di mana sebuah van menabrak sejumlah jemaah sepulang tarawih dan menewaskan seseorang. (The Guardian/AP)