TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 35 anggota parlemen dari 10 negara telah hadir.

Pada AIPA Kaukus Ke-9 ini, DPR RI mengusulkan dua tema besar, yakni Kerja Sama Maritim (Working Group 1) dan Penyelesaian Konflik Secara Damai (Working Group 2).

Pertemuan berlangsung dalam suasana yang konstruktif dan bersahabat. DPR RI juga mengundang dua pembicara yakni Deputi Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim Dr. Arif Havas Oegroseno, untuk berbicara pada sesi WG 1 dan H. E. Dr. Marty Natalegawa, untuk berbicara pada sesi WG 2.

Kaukus menyepakati sejumlah isu-isu yang terkait sampah laut untuk dibahas lebih lanjut pada Sidang Umum AIPA, termasuk dalam penggunaan tas plastik.

Pada WG 2, H. E. Marty menyampaikan relevansi ASEAN sebagai organisasi regional yang juga memajukan penyelesaian konflik secara damai.

Dalam Kaukus, diketahui pula bahwa perdagangan satwa dan tumbuhan terancam juga bersifat lintas batas di kawasan ASEAN.

DPR RI dan Parlemen Singapura juga mendukung usulan Thailand untuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus di AIPA untuk penanganan perdagangan flora dan fauna yang hampir punah.

Kaukus menyepakati sejumlah rekomendasi untuk dibawa ke Sidang Umum AIPA di antaranya adalah: untuk mengembangkan AIPA menjadi mitra sejajar ASEAN; untuk mendorong mekanisme baru di luar mekanisme reguler yang dapat secara efektif merespon perkembangan dan situasi urgen di kawasan; serta mereformasi secretariat AIPA.