Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Coklat KitKat yang terkenal hanya dibuat oleh Nestle dan khususnya Macha KitKat dibuat Nestle Jepang belum ada rencana untuk dibuat di luar Jepang.

"Saat ini paling banyak penjualan KitKat ke Korea hasil produksi di Jepang," papar Yuji Takeuchi Manager Nestle House Japan khusus kepada Tribunnews.com sore ini (24/7/2017).

Menurut Takeuchi pula, sampai saat ini tidak ada kontak dengan Nestle Indonesia dan tak ada rencana pembuatan pabrik coklat KitKat di Indonesia, meskipun Nestle ada di Indonesia, Singapura, Thailand dan sebagainya.

"Fokus coklat pembuatan KitKat masih di Jepang lalu di ekspor ke berbagai negara termasuk tentu penjualan di dalam negeri Jepang. Tapi kalau ada yang tertarik buat kafe Kitkat misalnya di Indonesia, ya kita lihat saja nanti karena banyak hal yang mesti dipertimbangkan."

Memang, diakuinya, turis Indonesia yang ke Jepang banyak sekali membeli KitKat terutama Macha (teh hijau) KitKat sampai banyak boks buat oleh-oleh teman saudara di Indonesia.

"Benar memang populasi Indonesia banyak sekali, mungkin perlu dipikirkan juga ya pemasaran di Indonesia," ungkapnya lagi.

Namun yang pasti penjualan KitKat terus menerus meningkat dengan baik.

KitKat pertama kali diperkenalkan sejak 29 Agustus 1935. Kini dijual di lebih 100 negara dengan nilai penjualan di Jepang saja tahun 2014 sedikitnya 17 Miliar yen.

Variasi KitKat buatan Jepang cukup banyak bahkan sempat mengeluarkan KitKat khusus hanya 500 pak saja yaitu KitKat berlapiskan daun-dain atau serpihan emas asli. Ada pula KitKat dengan rasa Wasabi asli Jepang.

Kafe yang ada di Tokyo khusus Kitkat saat ini ada 7 buah tersebar di berbagai tempat dan selalu ramai dikunjungi warga Jepang.

Namun yang lebih penting lagi adalah kehadiran Patissier dan Chef Yasumasa Takagi yang selalu memiliki berbagai ide baru untuk pengembangan Kitkat di Jepang membuatnya KitKat semakin laku terjual di Jepang.