Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Thailand

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Marissa Haque saat ini sedang fokus dan berjuang keras supaya bisa mencapai cita-cita akhirnya menjadi seorang profesor sehingga mengajar lebih mantap lagi di universitas mana pun.

"Di Indonesia hasil penelitian dan jumlah doktor tidak seimbang. Menurut info dari Kemenristek Dikti baru sekitar 10 persenan. Dana penelitian yang disiapkan negara juga tidak terserap secara maksimal," kata Marissa Haque kepada Tribunnews.com, Selasa (25/7/2017).

Marissa benar-benar sedang berjuang sendiri supaya bisa meraih ilmu setinggi mungkin.

"Saya ini hanya setitik debu dari sekian banyak anak bangsa yang berupaya menyumbangkan pikiran dan energi untuk maslahat ummat/masyarakat," kata Marissa merendah.

Baca: Marissa Haque Bahagia Dengar Kabar Chico Hakim Segera Menikahi Kekasihnya

Menurutnya, tidak ada selebrasi dari dunia 'senyap' nya di wilayah terhormat akademik ini.

"Tapi saya bahagia, karena tidak hingar bingar dipenuhi intrik dan bully. Ini Dunia "normal" yang membuat saya seimbang, bahagia, insya Allah panjang umur. Mohon doanya ya," kata Marissa.

Marissa mengaku perjalanannya untuk menjadi seorang profesor masih terbilang jauh.

"Masih jauh saya menuju cita-cita terakhir menjadi seorang profesor, pra-syarat dan syarat dari Kemenristek Dikti semakin berlapis," ujar istri Ikang Fawzi ini.

Meskipun demikian Marissa tetap menjalani saja dengan ikhlas seluruh prosedural formalnya dari Kemenristek Dikti RI.

"Insya Allah jika tidak keburu meninggal dunia, sampai juga nanti menjadi profesor. Kita bismillah ya semoga berhasil," kata Marissa.

Gelar doktor yang diambil Marissa adalah Doktor Ilmu Sistem Lingkungan Berbasis Matematika dengan substasi Hukum dan Ekonomi yang kini dipresentasikan di sebuah Universitas di Thailand.