TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Sebuah iklan mobil Audi terbaru yang beredar di China menuai kecaman dari banyak pihak.

Iklan tersebut memicu kemarahan publik lantaran membandingkan seorang wanita dengan sebuah mobil bekas.

Iklan tersebut berawal dari sepasang pengantin yang akan mengucapkan janji pernikahan di depan pastor.

Lalu tiba-tiba ibu mempelai pria langsung menyela dan tiba-tiba mengecek calon menantu wanitanya.

Ibu itu terlihat menarik bagian hidung mempelai wanita, kemudian menjewer kuping hingga menarik mulutnya.

Mempelai pria langsung menarik ibunya dan bertanya, "apa yang kamu lakukan?".

Ibunya langsung beranjak pergi sembari memberikan simbol oke menggunakan tangan sebagai tanda merestui.

Namun ketika kedua mempelai tampak lega, sang ibu kembali fokus pada si mempelai wanita.

Ibu mertuanya terlihat menyoroti bagian dada mempelai wanita.

Mempelai wanita yang terlihat ketakutan itu langsung menutupi bagian dadanya.

Iklan tersebut kemudian menampilkan mobil Audi berwarna merah yang tampak melaju di jalan raya disertai dengan suara seorang natator.

"Sebuah keputusan yang penting harus di buat dengan hati-hati," ujarnya.

Setelah itu muncul website resmi yang menjual mobil Audi bekas.

"Hanya dengan sertifikat resmi, anda bisa beristirahat dengan tenang," lanjut narator tersebut.

Masyarakat yang melihat iklan tersebut langsung mengecam Audi melalui Weibo, sebuah media sosial yang menyerupai Twitter asal China.

"Bagaimana bisa membuat sebuah iklan yang akan menghentikan pembeli," ujar seorang netizen.

"Aku bukan seorang wanita dan aku merasa jijik. Aku akan beralih ke Cadillac," ujar netter lain.

Kemudian seorang netizen yang tampak begitu geram, "Itu mengasumsikan hubungan romantis antara pria dan wanita Thionghoa seperti ini: didominasi oleh ibu mertua, dikendalikan oleh pria dan wanitanya pasif. Apakah Audi akan menayangkan iklan diskriminatif semacam itu di Eropa atau Amerika Serikat?"

Menanggapi segala bentuk kritikan, pihak Audi langsung menyatakan penyesalan mereka.

Mereka juga telah menarik iklan yang khusus ditayangkan di China tersebut, seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (19/7/2017)."

"Persepsi yang telah dibuat dari iklan yang ditujukan untuk banyak orang itu tidak sesuai dengan nilai dari perusahaan kami dari segi manapun," ujar perwakilan Audi, Moritz Drechsel melalui email.

(TribunWow.com/Claudia N).