2 Anaknya Butuh Donor Ginjal, Ibu Hanya Bisa Berikan 1 Organnya, Ini Keputusannya!
Orang tua manapun pasti akan sedih ketika anaknya jatuh sakit, apalagi penyakitnya amat parah.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Orang tua manapun pasti akan sedih ketika anaknya jatuh sakit, apalagi penyakitnya amat parah.
Satu anak saja yang sakit sudah membuat orang tua kesulitan, apalagi dua.
Kejadian ini menimpa seorang ibu asal Tiongkok dimana kedua anaknya sama-sama sakit keras.
Melansir Daily Mail, dua anak laki-laki Lian Ronghua sakit ginjal hingga keduanya butuh operasi transplantasi ginjal segera.
Di saat kedua anaknya membutuhkan hal yang sama, sang ibu hanya boleh mendonorkan satu ginjalnya yang saja.
Hal itu berarti, ia harus memilih salah satu anaknya yang ingin ia selamatkan.
Operasi transplantasi organ menghabiskan biaya beberapa ribu yuan.
Sang ayah, Li Xiukai, berkata bahwa keluarganya hanya mampu membiayai operasi pertama.
Transplantasi ginjal adalah satu-satunya cara untuk mencapai kesembuhan.
Keseluruhan keluarga ini telah pindah ke Xiamen tahun 2014 lalu sehingga Li Haiqing mendapatkan perawatan dialisis pada hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Sementara sang adik, Li Haisong menjalani pengobatan yang sama pada Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Tes menunjukkan bahwa ibu mereka menjadi satu-satunya pendonor yang cocok untuk kedua bersaudara ini.
Sang ayah tidak masuk pilihan karena memiliki tekanan darah tinggi.
Keluarga ini dilaporkan sempat bertengkar karena pilihan untuk donor sangatlah sulit.
Sementara Haisong dan Haiqing, sama-sama mengalah dan mendesak ibunya untuk memberikan ginjalnya pada saudaranya.
Mereka akhirnya melakukan voting untuk memutuskan siapa yang akan dioperasi terlebih dahulu.
Kepada The People’s Daily, sang ibu berkata, "Aku hanya punya satu ginjal untuk menyelamatkan salah satu anakku. Siapapun yang aku pilih tidaklah adil."
Dari hasil voting, dipilihlah sang adik yang akan dioperasi terlebih dahulu.
Sang kakak, yang bercita-cita sebagai dokter, harus meninggalkan sekolahnya karena kondisinya yang tidak memungkinkan.
Kepada orang tuanya, ia berkata, "Jangan menangis. Kita telah setuju, kita akan menyelamatkan Haisong terlebih dahulu."
"Ia adalah lulusan univeristas, ia akan bisa mendapatkan pekerjaan lebih mudah," ungkap si kakak, Haiqing.
Sebelum mengantarkan anaknya ke ruang operasi, sang ibu terlihat berlinang air mata karena keputusan yang diambilnya sangatlah berat.
Dokter kemudian menghabiskan waktu 8 jam untuk melakukan oeprasi tersebut.
Haiqing dan ayahnya menunggu di rumah sakit selama operasi.
Dengan pasrah ia berkata, "Tidak apa-apa. Kami hanya menunggu untuk donor ginjal yang lain."