Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Militan ISIS: Saya Diberi 4 Gadis Perawan, Tiap Malam Saya Setubuhi Mereka

Semua perempuan yang diculik itu kemudian menjadi tawanan ISIS dan dijadikan budak seks, yang digilir untuk disetubuhi.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengakuan Militan ISIS: Saya Diberi 4 Gadis Perawan, Tiap Malam Saya Setubuhi Mereka
youtube
ilustrasi.Boneka alat bantu seks ini diproduksi oleh Cloud Climax. Ia diprogram bisa bicara, tersenyum, dan menyanyi. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSUL - Seorang militan ISIS mengaku bahwa selain menerima uang, dirinya juga diberi empat gadis sebagai "bonus gaji" selama bergabung dengan ISIS.

Mohammed Ahmed (40) memberikan pengakuannya di depan pengadilan Niniwe, Irak, atas tuduhan penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan.

Menurut pengakuan Ahmed, dirinya memang terlibat dalam penculikan perempuan Yazidi pada pertengahan 2014 di Sinjar.

Ahmed membela perbuatannya dengan mengatakan bahwa dirinya hanya mengikuti perintah dari pemimpin kelompoknya.

Semua perempuan yang diculik itu kemudian menjadi tawanan ISIS dan dijadikan budak seks, yang digilir untuk disetubuhi.

"Saya diberikan empat gadis yang saya tawan di sebuah rumah kosong. Tiap malam saya setubuhi mereka satu per satu," cerita Ahmed.

"Mereka semua masih perawan saat saya mendapatkan mereka, lebih dari itu mereka juga cantik," katanya lagi.

Berita Rekomendasi

Ahmed mengatakan empat perempuan itu merupakan bagian dari gajinya atas keterlibatannya bertempur dengan ISIS.

"Mereka termasuk dalam bayaran saya. Saya tiap bulan menerima 60 ribu dinar Irak (Rp 700 ribu), dan empat gadis itu adalah bonusnya," ucapnya.

Setelah Ahmed merasa bosan dengan empat perempuan itu, ia menjual mereka pada anggota militan lain senilai 230 ribu dinar (Rp 2,7 juta) per orang.

Dalam operasi pembunuhan dan penculikan warga Yazidi, Ahmed mengaku sempat membunuh sekitar 10-12 orang, termasuk di antaranya anak-anak.

"Saya melakukan aksi penembakan di sebuah sekolah," tutur Ahmed.

Ahmed kini ditahan oleh otoritas Irak di sebuah penjara yang kondisinya memprihatinkan, di mana narapidananya banyak menghadapi penganiayaan oleh pasukan Irak.

Hakim pengadilan mengatakan kasus Ahmed akan diteruskan ke level pengadilan yang lebih tinggi, untuk memutuskan apakah Ahmed akan menerima hukuman seumur hidup atau hukuman mati. (Newsweek/Telegraph)

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas