Tanpa Alasan yang Jelas Guru Ayunkan Sapu Kepada Muridnya Hingga Patahkan Tulangnya
Kekerasan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap anak didiknya kembali terjadi.Melansir dari World of Buzz pada Minggu (6/8/2017), telah terjadi ke
TRIBUNNEWS.COM, JOHOR - Kekerasan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap anak didiknya kembali terjadi.
Melansir dari World of Buzz pada Minggu (6/8/2017), telah terjadi kekerasan terhadap siswi berusia 13 tahun yang dipukul oleh gurunya menggunakan sapu di Johor, Malaysia pada Kamis (3/8/2017).
Berdasarkan informasi, korban adalah siswi yang duduk persis di samping pintu belakang kelas.
Saat guru wanita yang usianya sekitar 40 tahunan tersebut berjalan ke dalam kelas lalu meraih sapu sebelum ia mulai memukul murid-muridnya tersebut.
Ibu siswi yang tidak diketahui namanya tersebut, Lee (37) mengklaim bahwa putrinya gagal menghindari pukulan gurunya yang mengarah ke tangan kirinya.
Pada pukul 19.00 setempat, Lee dan suaminya tiba di sekolah setelah mendapatkan telepon.
Saat tiba tersebut, ia sudah melihat tangan kiri putrinya terbungkus dan pada awalnya ia berpikir bahwa putrinya tersebut terlibat perkelahian.Namun, seorang guru lainnya menjelaskan bahwa putrinya telah dipukuli oleh seorang guru dan langsung merekomendasikan Lee untuk membawa putrinya ke rumah sakit dan kantor polisi.
Setelah mengajukan laporan di kantor polisi Skudai, gadis tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dokter pun mengatakan bahwa jari telunjuk, jari tengah, dan jari manisnya mengalami patah tulang.
Tentu bisa dibayangkan betapa kerasnya guru tersebut memukul gadis ini dengan sapu hingga mematahkan tulangnya.
Keesokan harinya pada Jumat (4/8/2017) Lee pun pergi ke Kementerian Pendidikan Malaysia untuk mengajukan keluhan.
Petugas itu sendiri mengenali nama guru tersebut dan menjelaskan bahwa guru itu memang memiliki catatan buruk.
Setelah dipahami, ternyata ia baru dipindahkan di sekolah tempat ia memukul anak Lee enam bulan yang lalu.
Dalam pertemuan dengan otoritas sekolah, kepala sekolah secara pribadi pun menilai bahwa guru tersebut tidak layak untuk bertugas lagi.
"Banyak yang mengatakan kepada saya bahwa guru ini memiliki catatan masa lalu tentang memukul siswa dengan buku, dan menggunakan sapu untuk memukul kaki siswa," kata Lee.
Sang ibu pun mengakui bahwa putrinya mengakui bahwa putrinya memang terkadang nakal dan hiperaktif.
Dilaporkan, pihak sekolah dan orangtua pun sudah menerima dan menghentikan peristiwa tersebut.
Sang gadis pun kini sudah kembali ke sekolah meski sulit baginya untuk mengenakan seragam dan mengikat rambutnya. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)