Listrik Mati di Tokyo Jepang 40 Menit, 7 Jalur Kereta Api Berhenti, Masyarakat Ngomel
Sebanyak tujuh jalur kereta api JR sempat terhenti skeitar 40 menit mulai jam 10:30 pagi ini karena listrik putus
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Salah satu pusat listrik kereta api Jepang Japan Railways (JR) pagi ini mati mendadak sekitar 40 menit membuat banyak penumpang mengomel habis di tengah kesibukan kerja sehari-hari.
"Saya kan ada janji dan pengusaha di Omiya jadi terlambat sekali ini," ungkap Fujiya seorang karyawan perusahaan di Tokyo yang mau ke Saitama pagi ini kepada Tribunnews.com.
Sebanyak tujuh jalur kereta api JR sempat terhenti skeitar 40 menit mulai jam 10:30 pagi ini karena listrik putus (mati) di pusat pembangkit listrik dekat stasiun Warabi.
CEO JR Timur, Tetsuro Tomita meminta maaf sebesarnya kepada masyarakat dalam jumpa persnya siang ini (5/9/2017).
"Kami minta maaf sebesarnya karena mendadak mati lampu pagi ini akibat ada kesalahan kerja dilakukan karyawan listrik di pusat pembangkit dekat stasiun Warabi," papar Tomita.
Seorang dosen Universitas Kogakuin Tokyo, Satoru Sone mengungkapkan, "Bukan tidak mungkin mengelimir kesalahan manusia.
Namun masalahnya bukan di sini, tetapi di konsumen yang akan marah dan merasa dirugikan. Jadi masalahnya akan sangat banyak dan hal itu harus bisa diperbaiki kemampuan manusia di masa mendatang agar tak terjadi kesalahan apa pun," paparnya.
Kesalahan diakui pihak JR karena kesalahan manusia yang mengelila (melakukan maintenance) atas pusat listrik di Warabi tersebut, salah pencet mengakibatkan listrik mata semua di jalur JR di Tokyo (Kanto) , antara lain jalur Yamanote, Chuo, Sobu, Saikyo dan sebagainya.
Segera setelah mati listrik, power listrik dialihkan ke gartu pembangkit lainnya oleh pihak JR sebagai tindakan darurat sementara.