Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bagi wisatawan yang suka mancing, terutama ke Hokkaido, hati-hati mulai Juni sampai dengan akhir Oktober setiap tahun biasanya dilarang memancing di berbagai tempat bahkan ada yang sampai Desember.

"Peraturan pemerintah Hokkaido melarang mancing dan bagi pelanggar akan kena denda 2 juta yen atau penjara 3 tahun," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu ini (6/9/2017) di pemerintahan daerah Hokkaido.

Peraturan ini sebenarnya untuk memberikan waktu bagi para ikan terutama Salmon, agar berkembang biak dengan baik karena di waktu itulah (Juni-Desember) biasanya masa kawin dan bertelur sehingga di masa itulah saat menetaskan dan membentuk anak ikan yang baru sebagai regenerasi ikan khususnya Salmon.

"Namun belakangan ini semakin banyak pemancing yang melanggar aturan tersebut, mengambil ikannya lalu, mengambil telornya untuk dijual dengan harga mahal. Ikannya sendiri banyak yang dibuang kembali ke laut setelah telur ikannya diambil," tambahnya.

Baca: Wanita Ini Cari Korbannya di FB, Ajak Main Seks, Minta Nikah, dan Bawa Kabur Mas Kawin

Kelakuan tersebut umumnya dilakukan para anggota mafia Jepang (yakuza) untuk bisa mendapatkan uang banyak di pasar ikan, karena di masa ini harga telor ikan menjadi mahal karena persediaan telor ikan terbatas sedangkan yang yang mau beli banyak.

Pemancingan ikan Salmon liar itu biasanya banyak di daerah pantai Ayoro Hokkaido yang letaknya antara Shiraoi dan Noboribetsu.

Artinya saat ini adalah saat larangan memancing ikan aktif berjalan sampai dengan Desember mendatang.

Namun sebaliknya kalau kita ke sana, malah muncul tidak sedikit pemancing liar di sana yang bermodelkan yakuza.

Namun apabila pegawai pemda datang biasanya langsung melarikan diri karena tahu melakukan pelanggaran aturan pemda Hokkaido.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in