Ajak Bunuh Diri Bersama Dua Lelaki Dituntut Polisi, Jaksa Beda Pendapat
Terjadi beda pandangan antara polisi dengan jaksa hari ini (11/9/2017) di pengadilan.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua lelaki usia 20 tahun dan 42 tahun dari kota Saitama, dituntut pidana polisi karena mengajak wanita 31 tahun bnulan lalu untuk sama-sama bunuh diri.
Tetapi jaksa penuntut umum Jepang berbeda pendapat dengan polisi hari ini (11/9/2017) tidak mau mengajukan tuntutan ke pengadilan.
"Terjadi beda pandangan antara polisi dengan jaksa hari ini (11/9/2017) di pengadilan. Jaksa menilai walaupun mengajak tapi keduanya juga secara bersamaan mau bunuh diri minum racun, jadi sebaiknya tidak perlu dilakukan penuntutan," papar sumber Tribunnews.com Senin ini (11/9/2017).
Wanita itu bertemu kedua lelaki di internet, lalu kedua lelaki mengajak sama-sama bunuh diri dengan minum racun antipsychotics di pelabuhan perikanan Tosashimizu di perfektur Kochi.
Ketiganya sepakat untuk buinuh diri bersama bulan lalu, tetapi keburu diketahui masyarakat dan polisi, melarikan ke rumah sakit terdekat dan saat ini sudah sembuh kembali ketiganya.
Tidak diketahui apa penyebab keingingan bunuh diri mereka ketiganya. Namun ajakan bunuh diri lewat internet bersama-sama sudah ada sejak lama puluhan tahun lalu hingga ini di Jepang.
Para calon yang mau bunuh diri biasanya bergabung dalam forum calon bunuh diri dan dengan serius berjanji untuk bersama-sama bunuh diri pada saat atau waktu yang bersamaan.