Staf Lembaga Perawatan di Jepang Ketahuan Pukul Pria Difabel hingga Pingsan
Seorang staf lembaga perawatan kaum difabel di Jepang "Be Bright" melakukan pemukulan hingga korban difabel pingsan dan berdarah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang staf lembaga perawatan kaum difabel di Jepang "Be Bright" melakukan pemukulan hingga korban difabel pingsan dan berdarah.
Hal ini diketahui setelah otoritas Jepang melakukan penelusuran dengan seksama di lembaga perawatan kaum difabel tersebut dan menyita berbagai dokumen penting.
"Kasus April 2017 membuat korban seorang pria difabel rusak tulang belakangnya, darah mengucur hingga satu liter cukup banyak dan menjadikannya pingsan. Namun saat ini korban sudah pulih kembali," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (12/8/2017).
Kejadian di sebuah rumah perawatan difabel di Utsunomiya Jepang dengan laporan dari para saksi yang melihat pemukulan tersebut, menyimpulkan adanya kekerasan di dalam panti tersebut dan polisi segera menahan tersangka.
Baca: Resolusi Dewan Keamanan PBB Sepakat tidak Memblokir Ekspor Minyak ke Korea Utara
Polisi melihat tubuh belakang lelaki korban yang berusia 28 tahun memang bengkak memar dan bekas berdarah. Saat dibawa ke rumah sakit dalam keadaan pingsan. Namun kini sudah pulih sehat kembali.
Perusahaan kesejahteraan sosial "Zuihoukai" yang mengoperasikan fasilitas panti tersebut mendapat peringatan sangat keras dari Kementerian Kesehatan Jepang dan beberapa stafnya menjadi saksi pemukulan tersebut.
Proses hukum akan segera berlangsung setelah pengumpulan data lengkap guna mengajukan tersangka--staf tidak tetap panti tersebut--ke pengadilan dalam waktu dekat.