Tertekan dengan Pelajaran Sekolah, Gadis Kecil Ini Ingin Bunuh Diri Namun Dia Diselamatkan Bajunya
Menurut Shanghaiist, gadis itu sangat tertekan ketika teman-teman dan keluarganya berusaha menyakinkannya untuk tidak melompat.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Di China sering sekali terjadi bunuh diri.
Biasanya yang bunuh diri adalah orang dewasa.
Namun kali ini ada yang sedikit berbeda.
Yang ingin melakukan bunuh diri adalah seorang anak SD yang akhirnya selamat karena bajunya.
Dilansir Next Shark, kejadian ini terjadi di gedung berlantai 17 di Duyun, Provinsi Guizhou, China.
Petugas pemadam kebakaran yang menanggapi kejadian ini tiba di atap dalam upaya menyelamatkan gadis cilik ini.
Namun gadis itu malah meminta mereka untuk mundur.
Baca: Kisah Sanawi, Kuli Bangunan Tak Lulus SD yang Sukses Menjadi Pengusaha Beromzet Rp 1,5 M Per Bulan
Menurut Shanghaiist, gadis itu sangat tertekan ketika teman-teman dan keluarganya berusaha menyakinkannya untuk tidak melompat.
Namun, akhirnya kepala sekolahnya bertindak berani dan cepat.
Ia menggunakan kesempatan sempurna untuk meraih baju anak itu sebelum terlambat.
Akhirnya berkat bajunya yang ditarik, ia berhasil diselamatkan dan dibawa ke tempat yang aman.
Kejadian serupa pernah terjadi di Taiwan namun sayang insiden ini berakhir dengan tragedi.
Anak sekolah itu sudah terlanjur melompat sebelum polisi berhasil menyelamatkannya.
Baca: Daftar Penyakit yang Diderita Setya Novanto: Mulai dari Ginjal, Vertigo, Jantung hingga Gula Darah
Usaha bunuh diri di kalangan pelajar memang semakin menonjol di China.
Salah satunya adalah karena tekanan akademis yang luar biasa.
Sejumlah orang tua di Hong Kong menyarankan sekolah untuk membatasi waktu belajar siswa dan memba
Menurut South China Morning Post, sekitar 90% orang tua dan siswa yang mengikuti survei pencegahan bunuh diri seorang siswa memilih sekolah untuk menerapkan jam studi standar.
Mereka mengaku jam belajar standar maksimal adalah 7 jam.
Semakin banyak jam belajar, mereka menjadi tidak sempat lagi berbicara dengan orang tuanya dengan intens.