Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aung San Suu Kyi Akhirnya Keluarkan Pernyataan Soal Tragedi Rohingya

Kendati telah mendapat sorotan dunia, Peraih Nobel itu masih menolak untuk berbicara tentang warga Rohingya yang hidup tanpa kewarganegaraan di negara

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Aung San Suu Kyi Akhirnya Keluarkan Pernyataan Soal Tragedi Rohingya
DNA India/AFP
Aung San Suu Kyi 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Selasa (19/9/2017) bersiap mengakhiri "masa diamnya" tentang krisis warga minoritas Rohingya, melalui sebuah pidato yang disiarkan lewat jaringan televisi.

Kekerasan komunal telah merobek negara bagian Rakhine sejak 25 Agustus lalu, hingga menyebabkan ratusan orang tewas, dan lebih dari 410.000 orang mengungsi ke Banglades.

Baca: Sejak Kecil Bocah Ini Dikucilkan dan Dibully Keluarganya, Setelah 30 Tahun, Begini Nasibnya

Kendati telah mendapat sorotan dunia, Peraih Nobel itu masih menolak untuk berbicara tentang warga Rohingya yang hidup tanpa kewarganegaraan di negaranya. 

Sikap Suu Kyi yang terus berdiam dalam menghadapi tekanan internasional, membingungkan komunitas global yang pernah menjadikan dia sebagai tokoh perjuangan demokrasi Myanmar.

Penjelasan muncul dari dalam negeri. Pendukung Suu Kyi menyebut, perempuan 72 tahun itu tidak memiliki otoritas untuk menarik kekuatan militer yang menjalankan operasi di Rakhine.

Sebab, disebutkan, Suu Kyi berada dalam pengaturan pembagian kekuasaan yang rumit dengan kubu militer.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah menuduh tentara Myanmar melakukan pemusnahan etnis melalui operasi pembunuhan dan pengeboman yang menewaskan puluhan orang di desa-desa yang dihuni warga Rohingya.

Tentara menyangkal tuduhan itu. Mereka bersikeras operasi itu adalah tanggapan yang proporsional terhadap serangan akhir Agustus oleh militan Rohingya, yang mereka beri label sebagai "teroris Bengali".

Sejak saat itu, separuh dari populasi Rohingya di Rakhine menyelamatkan diri ke Banglades, di mana mereka sekarang juga tersiksa di salah satu kamp pengungsian terbesar di dunia.

Suu Kyi melewatkan undangan diskusi di Majelis Umum PBB minggu ini di New York, demi mengelola krisis di negaranya dan menyampaikan pidato di televisi.

Ratusan orang berkumpul di dekat Pagoda Sule, Yangon Selasa pagi untuk menyaksikan pidato tersebut ditayangkan di layar lebar.

"Dia akan menjelaskan kepada dunia situasi sebenarnya di Rakhine," kata Thet Aung Htike (38), kepada AFP.

"Negara-negara Barat dan PBB berpikir bahwa pemerintahannya salah memperlakukan orang-orang Bengali."

"Namun ada banyak umat Buddha dan Hindu yang telah terbunuh oleh para teroris. Dunia perlu memahami hal ini," kata warga tersebut.

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Aung San Suu Kyi Bicara, Akhiri "Masa Diam" soal Krisis Rohingya

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas