Stephen Paddock yang Membantai Puluhan Orang di Las Vegas Dikenal Gila Berjudi
Pihak berwenang mengatakan dia adalah seorang pensiunan akuntan yang memiliki lisensi untuk menerbangkan pesawat
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS - Terduga pelaku pembunuhan massal di konser musik country di Las Vegas itu adalah seorang 'penjudi profesional,' kata seorang bekas tetangganya.
Stephen Paddock adalah seorang bekas akuntan yang kaya, yang tampaknya menikmati masa pensiun yang tenang di sebuah masyarakat kecil di gurun.
Polisi sudah menyebut Stephen Paddock sebagai pria yang membunuh sedikitnya 59 orang dan melukai 515 lainnya di konser terbuka di Las Vegas, Minggu (01/10/2017) malam.
Pria berusia 64 tahun itu, yang tinggal di Mesquite, Negara Bagian Nevada, melepas tembakan bertubi-tubi ke arah kerumunan penonton konser yang saat itu sedang menampilkan penyanyi musik country, Jason Aldean.
Pihak berwenang mengatakan dia adalah seorang pensiunan akuntan yang memiliki lisensi untuk menerbangkan pesawat terbang kecil dan sebelumnya tidak memiliki catatan kriminal.
Namun seorang bekas tetangganya menyebutkan bahwa Paddock adalah seorang penjudi profesional dan 'berperilaku ganjil.'
Karenanya diduga Paddock memiliki riwayat gangguan psikologis, kata seorang petugas berwenang kepada kantor berita Reuters.
Biro penyidik federal Amerika Serikat juga sudah menyingkirkan kemungkinan kaitannya dengan terorisme internasional walau ada klaim dari kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
Sang bekas tetangga, Diane McKay, 79 tahun, mengatakan kepada Washington Post bahwa ia dan pacarnya adalah orang yang selalu tertutup.
"Dia berperilaku ganjil," kata Diane McKay. "Ia hidup menyendiri. Seakan tak ada orang lain yang hidup di sekelilingnya."
"Wajarnya kan orang bisa kelihatan bersungut-sungut, tertawa, apa saja. Tapi dia ini tidak. Dia membisu saja."
Seorang pejabat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pria penembak tersebut memiliki sejarah masalah psikologis.
Sementara Stasiun TV NBC News melaporkan Paddock baru-baru ini melakukan transaksi judi senilai puluhan ribu dolar -berdasarkan keterangan aparat keamanan- namun tidak diketahui apakah dia kalah atau menang.
Kepolisian Las Vegas mengatakan pelanggaran hukum yang sebelumnya tercatat dilakukan oleh Paddock terbatas pada sebuah pelanggaran lalu lintas biasa.
Saudaranya, Bruce Paddock, menjelaskan kepada NBC bahwa dia mendapat pemasukan dari gedung apartemen, yang dimiliki dan dikelola bersama ibunya, yang tinggal di Florida.
Penyidik sudah melakukan pemeriksaan atas rumah dua kamar miliknya, yang berada dalam kawasan kompleks para pensiunan di Mesquite, sekitar satu jam perjalanan mobil dari Las Vegas.
Quinn Averett dari Kepolisian Mesquite mengatakan rumah itu 'rapi, bersih, dan tidak ada yang luar biasa."
Paddock pindah ke sana pada tahun 2013 dari Texas, seperti terlihat dalam catatan properti.
Saudaranya yang lain, Eric Paddock, mengatakan kepada koran Las Vegas Review-Journal, "Seperti asteroid yang jatuh di atas keluarga kami."
"Tidak ada alasan untuk kami membayangkan Stephen akan melakukan sesuatu yang seperti ini."
Kepada para wartawan, Eric menambahkan bahwa saudaranya itu 'sama sekali tidak keranjingan senjata api' dan 'tidak memiliki latar belakang militer'.
"Dia seorang pria yang tinggal di sebuah rumah di Mesquite, menyetir dan berjudi di Las Vegas. Dia berkegiatan, makan burritos."
Namun disebutkan dia memiliki beberapa senjata yang legal. "Dia mungkin memiliki satu senjata (laras) panjang, namun disimpannya di tempat aman," tambah Eric seperti dikutip Stasiun TV CBS News.
Tahun 2012, Paddock pernah mengajukan gugatan hukum dengan landasan kelalaian atas Hotel The Cosmoplitan di Las Vegas karena dia terjatuh akibat 'halangan' di lantai.
Namun gugatan hukum itu ditarik oleh kedua belah pihak pada tahun 2014.
Penyidik juga sudah mewawancarai pasangan satu rumahnya, Marilou Danley, yang 'tidak lagi dicari sebagai orang yang ingin diketahui'.
Perempuan berusia 62 tahun itu diyakini sebagai pacar Paddock dan -menurut polisi- tidak bersamanya ketika masuk ke hotel Mandalay Bay.
Ditambahkan bahwa Paddock memanfaatkan 'beberapa identifikasi' milik Danley.
Jumlah korban jiwa yang jatuh akibat aksinya merupakan yang terbesar sepanjang sejarah modern Amerika Serikat.