Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah WNI Saksikan Stephen Paddock Tembaki Penonton Konser di Las Vegas

Sepertinya dengan machine-gun atau senapan mesin karena terdengar treeeetttreeettreet.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kisah WNI Saksikan Stephen Paddock Tembaki Penonton Konser di Las Vegas
DOKUMENTASI PRIBADI
Melwanche Arief, warga Indonesia di Las Vegas, beserta istri. 

TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS - Sedikitnya 50 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam tragedi penembakan di Las Vegas, Minggu malam (1/10/2017).

Melwanche Arief, warga negara Indonesia, yang tinggal dekat dari lokasi kejadian melihat langsung peristiwa penembakan itu, termasuk kepanikan yang mengikutinya.

Berikut petikan wawancara VOA Indonesia dengan Arief.

VOA: Terima kasih berkenan diwawancarai VOA. Kabarnya Anda tinggal tidak jauh dari lokasi penembakan?

Arief: Saya persis tinggal di depan Mandalay Bay, sekitar 200 meter.

VOA: Ketika insiden penembakan terjadi, mas ada di mana?

Arief: Saya sedang tidur-tiduran dengan anak saya yang pertama, lalu sekitar jam 22.00 lebih, istri saya Sofie membangunkan saya "say say ada penembakan di luar”.

BERITA REKOMENDASI

Ia semula kira hanya kembang api, tetapi ketika melihat banyak orang berlarian di jalan, kami langsung tahu bahwa itu penembakan.

Saya ke patio (sejenis balkon-red) dan melihat langsung ke jalan sambil bersembunyi di balik barang-barang di patio.

Seram sekali. Karena sebelumnya memang suka ada pertunjukkan kembang api di Mandalay Bay, Luxor atau MGM setiap malam minggu.

Tapi kok ini orang berlarian, loncat pagar, masuk ke gedung apartemen saya, sementara suara tembakan terdengar keras sekali.

Saya melihat tiga blok dari apartemen saya ada sejumlah perempuan bule memohon-mohon supaya diperkenankan masuk untuk bersembunyi pada tetangga-tetangga saya.


Di belakang mobil saya, juga ada beberapa orang bersembunyi.

VOA: Patio Anda di lantai berapa?

Arief: Kami di lantai satu karena unit apartemen kami hanya dua lantai.

VOA: Jadi berhadapan langsung dengan lokasi penembakan?

Arief: Persis. Tempat konser terletak 50 meter di sebelah kanan apartemen kami, sementara Mandalay Bay persis di depan apartemen.

VOA: Anda sempat membantu para korban?

Arief: Tidak, karena mereka berada sekitar tiga gedung di sebelah apartemen. Tetapi di belakang apartemen banyak sekali yang bersembunyi. Juga di belakang mobil saya di parkiran.

VOA: Rentang waktu sejak istri Anda membangunkan, hingga keluar ke patio dan melihat orang berlarian, berarti cukup lama?

Arief: Cukup lama. Ketika istri membangunkan itu sudah berlangsung penembakan beberapa menit, terus saya ke patio dan melihat orang berlarian masih terdengar serentetan penembakan.

Sepertinya dengan machine-gun atau senapan mesin karena terdengar treeeetttreeettreet.

Suara penembakan itu sempat terhenti sebentar, tetapi kemudian lanjut dengan serangkaian tembakan lain.

Sepertinya dia (penembak-red) sempat mengganti magasin. Jadi tembak, berhenti, tembak lagi.

VOA: Kami mendapat informasi bahwa dibutuhkan waktu satu jam bagi aparat untuk mengetahui lokasi penembak dan melumpuhkannya di lantai 32 Mandalay Bay?

Arief: Benar. Ini saya di depan hotel Mandalay Bay yang di salah satu sudut lantai 32 ada tembok yang bolong besar, dan ditutupi sejenis kain atau terpal putih.

Ini terlihat jelas dari jauh.

VOA: Kemudian kawasan itu di-lockdown?

Arief: Betul. Diisolasi atas di-lockdown. Ini masih banyak sekali polisi dan aparat dari badan-badan lain.

Tadi pagi saya sempat jalan ke luar ingin melihat situasi, tetapi kembali lagi karena jalan-jalan masih ditutup dan polisi di mana-mana.

Saya juga melihat banyak sepatu, sandal dan barang-barang lain yang ditinggalkan penonton dalam keadaan panik.

Sebagian berlumuran darah. Ini situasi masih dijaga ketat.

VOA: Jadi Anda tidak bisa keluar rumah untuk bekerja?

Arief: Kebetulan hari ini saya off (tidak bertugas-red).

VOA: Bagaimana mood warga Indonesia di Las Vegas saat ini pasca insiden tersebut?

Arief: Saya terharu juga, banyak yang telepon atau kirim pesan lewat Facebook, dll, menanyakan kondisi kami.

Konser hari Minggu ini memang konser musik hari terakhir, yang sebelumnya sudah berlangsung sejak Jumat (29/9/2017).

Jadi gak heran jika penontonnya membludak. Kabarnya hingga lebih dari 20.000 orang. Tetapi saya dan keluarga memang tidak menontonnya.

Dan, yang saya tahu sejauh ini warga Indonesia di kota ini semuanya aman. Terima kasih bagi mereka yang menghubungi kami.(Glori K. Wadrianto/VOA Indonesia)

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Warga Indonesia yang Lihat Langsung Penembakan di Las Vegas

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas