Kucing-Kucing di Australia 'Bunuh' Lebih dari 1 Juta Burung Setiap Harinya
Kucing-kucing di Australia telah membunuh dan menelan banyak burung, satunya di antaranya burung kenari.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Kucing-kucing di Australia telah membunuh dan menelan banyak burung, satunya di antaranya burung kenari.
Setiap harinya, lebih dari satu juta burung dimakan kucing kelaparan, baik itu kucing liar maupun kucing peliharaan.
Sebuah penelitian dalam jurnal Biological Conservation mengatakan bahwa kucing sangatlah mendominasi, dimana mereka membinasakan lebih dari 300 juta burung di Australia per tahunnya, Jumat (6/10/2017).
Baca: Rita Widyasari: Saya Minta Maaf Kepada Rakyat Kukar Atas Penahanan
Angka di atas tampak sangat banyak, sampai disadari bahwa terdapat sekira 11 miliar burung di Australia.
Hal itu membuat kucing 'hanya' membunuh sekitar 4 persen dari keseluruhan populasi burung di negara tersebut.
Sementara di Amerika Serikat, kucing membunuh lebih dari 2,4 miliar burung per tahunnya.
Baca: Ada Orang Terobos Zona Berbahaya Gunung Agung, BNPB: Itu Pelanggaran
Namun, para peneliti tetap khawatir lantaran kucing membunuh hampir 71 spesies burung Australia yang terancam punah.
Kucing juga ternyata bertanggung jawab atas punahnya 33 spesies burung di Amerika Serikat.
Australia sendiri telah berupaya untuk mengurangi dampak kucing terhadap populasi burung, dengan menggelontorkan uang lebih dari 23 juta Dolar Australia.
Hal tersebut termasuk pembangunan 'daerah bebas kucing' untuk membuat burung tidak terancam punah.
Hewan-hewan di Australia dikenal mendominasi masyarakat.
Baca: Alif Ditembak Begal Di Kepalanya Setelah Diberi Tahu Motornya Digondol Orang Tak Dikenal
Kelinci mengancam dengan tingkat perkembangbiakannya yang tinggi, populasi kanguru lebih tinggi daripada manusia dengan rasio 2 : 1.
Serta setiap bulan September jumlah burung magpie menukik tajam, dimana masyarakat harus melindungi properti dan leher mereka dari kotoran burung magpie.
(New York Daily News)