Helikopter Angkatan Laut Bela Diri Jepang Jatuh 4 Penumpangnya Masih Dicari
Helikopter tersebut sebenarnya untuk maksud pelatihan untuk mengeset target laut dengan pengukuran dari helikopter di udara.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pesawat canggih Jepang UH60J milik angkatan udara pasukan bela diri Jepang (ASDF) yang pernah pula membantu menyelamatkan korban bencana alam di berbagai tempat di Jepang, sekitar jam 18:30 hilang dari radar.
"Baru saja diketahui helikopter jatuh di lautan skeitar 30 km ke arah selatan dari pangkalan angkatan udara hamamatsu," papar Menteri Pertahanan Itsunori Onodera sekitar jam 19:00 waktu jepang.
Empat awak ASDF berangkat dari pangkalan udara Hamatsu jam 17:51 sore ini (17/10/2017) yang dikendarai oleh Pilot Akihiro Hanabusi, Komandan Udara ketiga perwira pertama mekanik dan penyelamat. Lalu sekitar 10 menit kemudian helikopter hilang dari radar kontrol monitor di markas besar angkatan udara tersebut.
Helikopter tersebut sebenarnya untuk maksud pelatihan untuk mengeset target laut dengan pengukuran dari helikopter di udara.
Kadang terbang sangat rendah selama melakukan kegiatan tersebut seolah seperti mengambang di atas laut.
Cuaca saat itu memang tampak berawan tetapi pandangan ke depan masih cukup baik.
Kapal penjaga pantai (JSG) dikerahkan untuk mencari empat kru yang masih belum ditemukan hingga malam ini (17/10/2017) sekitar jam 21:00 waktu Jepang.
Data dari pusat pengamat udara di pngkalan menunjukkan tidak ada hujan dan angin rendah tidak kencang sekitar 0,6m per deti.
Helikopter UH60J ini adalah helikopter penyelamayt untuk tugas banyak penyelamatan seperti penyelamatan para korban bencana alam di Jepang.
Pangkalan angkatan udara Hamamatsu beranggotakan skeitar 2500 orang berlokasi di Nishi-ku kota Hamamatsu.