Penolakan Masyarakat Tanimbar, Menteri Susi: Kelihatannya Mau Berlanjut HPH-nya
Menteri Perikanan dan kelautan Susi Pudjiastuti tampaknya prihatin kalau HPH tersebut masih jalan terus
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) Petrus Fatolon SH.MH. membatalkan sementara HPH Yamdena di Kepulauan Tanimbar dapat dukungan rakyatnya.
Tapi Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti tampaknya prihatin kalau HPH tersebut masih jalan terus, tidak sesuai keinginan rakyat setempat.
"Iya kelihatannya mau lanjut itu HPH," papar Susi khusus kepada Tribunnews.com pagi ini (17/10/2017).
Banyak sekali di medsos yang menolak HPH yang memungkinkan pemotongan kayu-kayu hutan di kepulauan Tanimbar tersebut.
"Sekali lagi, HPH harus dikaji secara ilmiah, objektif dan akurat sebelum melangkah lebih jauh, karena yang kita alami adalah PT KJB (Kaltim Jaya Bara) telah gagal melakukan reboisasi. Maka alam Yamdena dan segala isinya yang indah dan asri musnah," tulis seorang penolak HPH tersebut.
Komentar lain juga menyebutkan agar masyarakat Tanimbar bersatu menolak HPH milik PT KJB tersebut.
"Kelihatanya ada saudara kita yang ragu-ragu, atau mungkin tidak setuju kalau HPH dibubarkan. Kalau saudara kita yang ragu dalam perjuangan ini, kayanya dia bukan anak tanimbar. Ok?"
Ada pula yang berkomentar menghargai upaya Bupati membatalkan sementara ijin HPH tersebut.
"Siang !!! Pembatalan sementara izin HPH Yamdena oleh Bupati MTB cerminan sikap elegan seorang pemimpin menghargai mekanisme prosedur perijinan dan pencabutan yang jadi kewenangan pempus cq. Kementrian LH, perlu kita hargai sebagai masyarakat Tanimbar dan mendukung upaya tersebut yang sudah dinyatakan resmi oleh pemda MTB secara luas baik legislatifnya maupun eksekutif pemimpin tertingginya di pundak Bupati MTB dan jajarannya. Pempus akan sangat hargai pemda Kab MTB sebagai kepemilikannya dan naluri ilmiah saya selaku putra Tanimbar pempus akan mencabut ijin tersbeut atas dasar laporan bupati MTB serta keinginan rakyat MTB untuk menghindari benturan-benturan ide bahkan fisik dari berbagai kepentingan. Sebagai penentang upaya cabut ijin HPH Yamdena mesti kenali diri siapa saya untuk tak gila-gila tapi bertobat dukung cabut resmi HPH yang bisa terjadi pengrusakan lingkungan lain. Kemudian selamatkan Tanimbar dari kepunahan SDA dan SDM nya"
Lebih menarik lagi ada yang menyadur peribahasa yang disampaikan tokoh besar Mahatma Gandhi.
"Bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan kita semua. Namun tak cukup untuk memenuhi keinginan segelintir manusia serakah."
Pihak penolak HPH lainnya bahkan mengaitkan dengan kasus Freeport di Papua.
"Positive thingking upaya bupati MTB tutup sementara bakal total ijin HPH tutup sedang berproses ke pempus dan so pasti tutup bukan rival John Keliduan saudara kita sama2 bertanah air - tumpah darah Tanimbar tapi kita lawan pemerintah orba yg absolutist berikan ijin dengan amdal dugaan rekayasa tanpa melihat sustainable ekosistim kepulauan Tanimbar dengan fauna flora langka paru-paru dunia yang harus diselamatkan. Tanimbar kekinian stop eksploitasi darat perkuat SDM ikut investasi ke migas blok masela sangat mampu hidupkan masa depan Indonesia. Sejarah PT Freeport jangan terulang penjajahan untuk kepulauan Tanimbar dengan gas abadi Masela."