Film Mobil Bekas Diputar di Jepang, Penontonnya Tinggal Separuh Sebelum Film Berakhir
Bioskop 4 Toho Cinema di Roppongi Tokyo Senin menayangkan pertama kali film Mobil Bekas dan kisah-kisah dalam putaran.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Film Indonesia berjudul Mobil-mobil Bekas karya Ismail Basbeth ditayangkan di arena Festival Film Internasional Tokyo (TIFF), Senin (30/10/2017) malam.
Sayangnya jumlah penonton berkurang hingga separuhnya, padahal film baru diputar setengah jalan alias belum berakhir.
"Maaf ya saya sama sekali tak mengerti cerita ini. Kalau bahasa tidak mengerti wajar saja, tapi kalau cerita tidak masuk akal tak dimengerti ya repot. Jadi saya ke luar duluan tadi," kata Akihata, seorang pengamat film yang ditemui Tribunnews.com, Senin (30/10/2017) malam.
Bioskop 4 Toho Cinema di Roppongi Tokyo Senin (30/10/2017) pukul 19.50 menayangkan pertama kali film Mobil Bekas dan kisah-kisah dalam putaran yang disutradarai Ismail Basbeth.
Baca: Rukman Rosadi Bangga Dua Film yang Diperankannya Ditayangkan Bersamaan di TIFF Jepang
Pemutaran selama 84 menit dikunjungi tak lebih dari 50 penonton untuk jumlah 110 kursi dengan tiket dijual 1.500 yen per orang dan 1.000 yen untuk pelajar.
Setengah perjalanan penayangan sekitar jam 20.30 separuh penonton sudah ke luar bioskop.
Tribunnews.com yang ikut menonton juga berpikir, mungkin mereka ke toilet. Tapi ternyata tak ada yang masuk lagi ke bioskop.
Saat selesai pemutaran film Tribunnews.com berusaha menghitung jumlah penonton tersisa, ternyata hanya tinggal 15 orang saja.
Baca: Orang Indonesia Paling Sering Ganti Celana Dalam, Jepang Peringkat ke-22, Cina Paling Jorok
Seorang penonton di sebelah kiri Tribunnews.com bahkan tidur ngorok sejak pertengahan film sampai dengan akhir film baru terbangun setelah lampu bioskop terang kembali.
"Sayang sekali film Mobil Bekas itu jauh dari harapan penonton dan saya sendiri yang sudah menonton juga melihat dengan bingung, ini film apa ya? Jelas lebih bagus film Ziarah," ungkap sumber Tribunnews.com di The Japan Foundation, Senin (30/10/2017) meminta tanggapan atas dua film Indonesia dalam Cross Cut Asia program dalam TIFF.
Sumber tersebut berharap Indonesia bisa membuat film lebih baik lagi dan meningkatkan kualitasnya hingga ke kancah internasional.
Baca: Film Ziarah Karya Purba Negara Ditawarkan untuk Diputar di Universitas Jepang
"Indonesia itu potensinya sangat besar mungkin pemerintah bisa ikut membantu membimbing dan menghidupkan serta membesarkan dunia industri film Indonesia sehingga mencapai kancah internasional nantinya," kata dia yang berharap peningkatan kualitas sutradara muda bisa jadi perhatian bagi semua pihak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.