Di Forum ASEAN, Jokowi Minta Korut Patuhi Resolusi DK PBB
“Posisi Indonesia dan posisi ASEAN sudah sangat jelas terhadap situasi Semenanjung Korea,” ujar Presiden Jokowi.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Presiden Joko Widodo pagi ini, Selasa (14/11/2017), menghadiri 20th ASEAN Plus Three Commemorative Summit di Philippines International Convention Center Manila, Filipina.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi meminta kepada Korea Utara agar mematuhi resolusi yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB.
“Posisi Indonesia dan posisi ASEAN sudah sangat jelas terhadap situasi Semenanjung Korea,” ujar Presiden Jokowi.
Menurut Jokowi, stabilitas dan kesejahteraan rakyat di kawasan akan sangat tergantung bagaimana mengelola hubungan ASEAN Plus Three dan hubungan di antara 13 negara.
“Dari segi politik dan keamanan kita paham betul adanya titik-titik yang rentan ketegangan, antara lain Semenanjung Korea,” kata Presiden Jokowi.
“Dari sisi hubungan ekonomi nilai strategis hubungan ASEAN dengan Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok tidak perlu dipertanyakan lagi,” kata Presiden Jokowi.
Baca: Dibuka, Lowongan untuk Sekitar 100 Ribu CPNS Tahun 2018
Baca: Kucing-kucingan Tak Bayar Pajak, Pengusaha Perhotelan Resah Hadapi Bisnis Agen Travel Online
Baca: Akhir Pekan Ini Kawasaki Luncurkan 3 Model Motor Baru
Untuk lebih memantapkan kemitraan ekonomi tersebut, ASEAN dan Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok perlu menyelesaikan segera perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership.
Selain itu hambatan perdagangan, baik tarif maupun non tarif, juga perlu dihilangkan atau dikurangkan.
“Dengan menjaga komitmen politik maupun komitmen ekonomi APT, Insya Allah kita akan melihat Asia Timur dan Asia Tenggara yang damai dan sejahtera,” ujar Presiden.
Acara yang berlangsung di sela penyelenggaraan KTT ASEAN ke-31 tersebut, dihadiri oleh kepala negara/pemerintahan negara-negara anggota ASEAN serta PM Jepang Shinzo Abe, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan PM Tiongkok Li Keqiang.