Marissa Haque Minta Ananda Sukarlan Mohon Maaf Kepada Anies Baswedan
Bagi Marissa, Ananda Sukarlan yang dulu dia suka, "Sekarang no more, Ahok juga dulu pernah suka sekarang no more."
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Anggota Partai Amanat Nasional (PAN) ternyata Marissa Haque (55) meminta Ananda Sukarlan (49), pianis dan komponis Indonesia, agar memohon maaf kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Saran saya kepada Ananda Sukarlan bersikap santunlah seperti Romo Frans Magnis Suseno, dan minta maaflah kepada Gubernur Anies Baswedan yang telah ikhlas datang ke sekolah Kanisius atas undangan kalian," ungkapnya kepada Tribunnews.com Jumat ini (17/11/2017).
Marissa menganggap memang tidak bisa memaksa Ananda untuk meminta maaf, "Tapi Allah Tidak Tidur. Alam semesta beserta seluruh isinya akan mengembalikan energi negatif anda kepada diri anda sendiri dalam waktu dekat. Belajarlah wahai Ananda Sukarlan dari kasus seorang Ahok."
Bagi Marissa, Ananda Sukarlan yang dulu dia suka, "Sekarang no more, Ahok juga dulu pernah suka sekarang no more."
Terhadap Sandiaga Uno menurut Marissa sebagai sepupu jauh dari pihak Jawa ibu nya, memilihnya bukan karena gantengnya, tapi karena kecerdasan mereka berdua, karenanya saya memilih dukung Anies Sandi.
Jujur karena program dan juga kesantunan berpolitik mereka berdua. Terutama kesabaran di dalam menghadapi hinaan serta cacian pihak lawan politik."
Di sisi lain, Marissa juga mendukung sikap santun Romo yang membela Anies Baswedan saat dihina oleh musisi pianis Ananda Sukarlan yang sering manggung dan sering ditonton Marissa tampilannya di Erasmus Huis Jakarta tempat Marissa belajar Bahasa Belanda Di Erasmus Taalcentrum.
"Mulai besok saya stop nonton recital piano Ananda Sukarlan! No more-lah!
Berlanjut kepada Basuki Purnama (Ahok), menurut Marissa, musuh terbesar Pak Ahok adalah mulutnya sendiri, juga para followers nya.
"Yang menjatuhkan Ahok adalah darinya, sehingga seluruh kebaikan yang pernah dia lakukan mudah menjadi debu."
Selain itu Marissa juga memberikan saran kepada para pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saran saya pada pendukung Pak Jokowi yang sekarang ini Sudah kerja sangat bagus, hati-hati dengan pilihan sikap berpolitik di medsos maupun dunia nyata. Karena Saracen (Red.: penyebar ujaran kebencian atau hate speech) sudah ditangkap timnya, tapi tim bully pendukung Presiden di media mainstream tetap melakukan ujaran kebencian dengan bebas. Jika tidak mulai mengkoreksi diri, kuatirnya bisa berbalik jadi energi negatif kepada Presiden Jokowi. Kasihan, Pak Jokowi orang baik. Bijaklah dalam berpolitik medsos," saran Marissa lebih lanjut.