Demi Gaya Hidup, Gadis Belia Terang-Terangan Jual Tubuhnya Melalui Website Ini
Banyak wanita, termasuk siswa yang menjual tubuhnya di situs web Seeking Arrangement karena tekanan finansial dan beberapa hanya untuk gaya hidup
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Banyak wanita, termasuk siswa yang menjual tubuhnya di situs web Seeking Arrangement karena tekanan finansial dan beberapa hanya untuk meningkatkan gaya hidup mereka.
Dilansir tribunjogja.com melalui mirro.co.uk yang melakukan penyamaran dan mendapati tiga orang wanita yang menawarkan 'esek'esek untuk uang, dengan satu orang mengklaim bahwa ia memerlukan uang sekitar 63 juta rupiah.
"Adegan kencan normal bisa sedikit sulit saat ini," ujar seorang wanita dalam sesi chatting-nya.
Reporter dari Mirror Irlandia yang menyamar berinteraksi dengan 15 wanita di Seekingarrangement.com, dengan sembilan orang mengaku sebagai siswa.
Amy, bukan nama sebenarnya mengatakan bahwa dia adalah seorang mahasiswa dari Dublin dan ditawarkan untuk 'tidur' dengan reporter Mirror Irlandia seharga sekitar 4 juta rupiah.
Amy mengatakan hal tersebut dapat diatur dengan mudah dan ia mengaku merasa nyaman ketika bertemu dengan orang asing.
"Untuk menjaga keamanan, saya selalu memberi tahu teman sekamar saya kemanapun saya pergi," tulisnya dalam chat tersebut.
Di halaman profilnya, gadis berambut pirang berusia 19 tahun, yang mengatakan bahwa dia mencari keleluasaan dan "kesenangan tanpa ikatan" membuat para pengunjung untuk masuk ke lamannya dan segera memesan dirinya.
Di dalam lamanya, banyak foto-foto dirinya dengan pose yang sangat menggoda dengan mengenakan lingerie di kamar mandi.
Bahkan pengikut di lamannya sebanyak 10.000 anggota.
Wanita kedua yaitu Louise, bukan nama sebenarnya mengklaim bahwa dia adalah seorang pelajar cantik dengan ambisi untuk membuka salon dan mengatakan bahwa dia memerlukan 63 juta rupiah hanya untuk mengoperasi payudaranya.
"Jika ada pria yang akan menyumbangkan sejumlah uang tersebut, pasti rasanya akan seperti sedang berulang tahun dan mendapatkan lotre dalam satu waktu," tulisnya dalam laman akunnya.
Dalam sesi chatting, ia menanyakan berapa lama durasi kencan yang diinginkan dan apa yang diinginkan selama kencan.
Seekingarrangement.com mengklaim bahwa sejumlah siswa yang merasa kekurangan uang akan mencari 'sugar daddy', atau semacam ayah angkat yang mau membayar apapun untuknya namun dengan pertukaran seks.
"Kami telah mengetahui Seeking Arrangement dan kami sama sekali tidak terkejut mengetahui bahwa ini digunakan karena banyak situs berbeda lainnya dapat digunakan sebagai tempat pelacuran," ujar kepala Ruhama Sarah Benson.
Sarah Benson juga khawatir terhadap gadis-gadis belia yang rentan yang mungkin dalam keadaan yang sangat sulit dapat menganggap ini sebagai pilihan paling akhir, padahal sebenarnya prostitusi diketahui sangat berbahaya untuk kedepannya.
"Ada penelitian untuk menunjukkan bahwa ada dampak negatif yang cukup signifikan untuk terlibat dalam pelacuran dan dapat mencakup kesehatan mental, kesehatan psikologis dan fisik," ujarnya lagi.
Sementara itu, Amanda, bukan nama sebenarnya yang berusia 22 tahun mengaku sebagai mahasiswa seni, menanyakan sistem pembayaran yang diinginkan dan ia memberi tawaran sebesar sekitar 3 juta rupiah.
Seorang wanita keempat Susan (27), bukan nama yang sebenarnya dari Belfast, mengirimi profil palsu Mirror Irlandia, mencoba mengatur kencan dan seks siang dengan reporter seharga sekitar 4 juta rupiah.
Ia mengaku telah lama putus dengan 'sugar daddy'-nya dan ia ingin memiliki dua 'sugar daddy' dalam waktu yang lama.
Susan, yang bekerja sebagai sales, mengatakan bahwa dia menggunakan ponsel yang berbeda untuk berkomunikasi dengan pria di situs tersebut dan mengatur "tanggal".
Mirror Online telah menghubungi Seekingarrangement.com untuk memberi komentar. (Tribun Jogja/Hanin Fitria)