Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mesir Selidiki Keterlibatan ISIS dalam Serangan di Masjid Sinai

Sejauh ini belum ada pernyataan yang dikeluarkan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru ini.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mesir Selidiki Keterlibatan ISIS dalam Serangan di Masjid Sinai
European Pressphoto Agency via New York Times
Korban jiwa akibat serangan bom dan tembakan di satu masjid di Sinai Utara, Mesir, ketika baru menunaikan ibadah salat Jumat, (24/11/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Otoritas Mesir tengah menyelidiki keterlibatan militan-militan ISIS dalam serangan teror bom dan penembakan di Masjid Al-Rawdah, Mesir yang telah menewaskan 305 orang.

Sebuah masjid di kota Bir-al-Abed, di Sinai, Mesir utara, diserang sekelompok orang bersenjata pada hari Jumat (24/11/2017).

Sejauh ini belum ada pernyataan yang dikeluarkan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru ini.

Tetapi dalam sebuah buletin yang diterbitkan bulan Januari tahun ini, militan-militan ISIS mengatakan mereka tidak membolehkan adanya sufisme, mengisyaratkan serangan terhadap para penganut sufisme.

Baca: Serangan Bom di Mesir Tegaskan Terorisme Tak Terkait dengan Islam

Sejauh ini 305 orang meninggal, termasuk 27 anak-anak. Lebih dari 120 lainnya luka-luka.

Insiden ini menjadi serangan teror paling mematikan di Mesir dalam sejarah moderen. Masyarakat terkejut bahwa jamaah di masjid diserang menggunakan bom dan senjata api.

BERITA REKOMENDASI

Masjid itu sering didatangi oleh penganut aliran sufisme Islam.

Sekelompok militan bersenjata melakukan aksi penembakan dan pemboman di Masjid Al-Rawdah di Kota El-Arish, Sinai Utara, Jumat (24/11/2017).

Serangan dilakukan saat jam salat Jumat, yang menyasar jemaah yang memadati masjid kecil tersebut untuk beribadah.

Awalnya, terjadi ledakan bom setelah jemaah masjid selesai menunaikan salat Jumat.

Ledakan kemudian disusul aksi penembakan yang dilakukan oleh sekitar 40 pria bersenjata, yang mengambil posisi di luar masjid dan mengendarai empat mobil jip.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa korban tewas mencapai 235 orang pada Jumat.

Namun, keesokan harinya waktu setempat, seorang umum jaksa setempat, Nabil Sadiq, mengatakan bahwa korban tewas bertambah menjadi 305 orang, yang termasuk di antaranya 27 anak-anak.

Korban cedera dinyatakan berjumlah 128 orang.

Sedangkan, seorang sumber dari kemiliteran mengatakan bahwa Angkatan Udara Mesir telah melakukan sejumlah serangan udara yang menargetkan kelompok bersenjata pelaku serangan tersebut.

Beberapa jam setelah serangan di masjid, jet-jet tempur Mesir sempat mengudara dan melakukan serangan di daerah pegunungan sekitar Bir Al-Abed, kota di mana serangan masjid terjadi.

Sumber tersebut mengklaim bahwa serangan udara yang dilakukan telah menghancurkan sejumlah kendaraan yang dinaiki para pelaku serangan.

"Angkatan Udara Mesir mengikuti jejak para teroris itu dan menghancurkan setidaknya dua atau tiga kendaraan mereka," jelas sumber tersebut.

Seorang sumber lain dari kemiliteran kemudian melaporkan bahwa serangan udara itu menewaskan semua teroris yang ada di dalam mobil yang menjadi target serangan.

Akan tetapi, klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.

Hingga saat ini memang belum ada kelompok yang mengklaim serangan yang didaulat paling mematikan dalam sejarah modern Mesir.

Tapi, sejak 2013, pasukan militer Mesir terus berjibaku dengan militan-militan yang berafiliasi dengan kelompok ISIS.

Selama ini juga serangan-serangan yang terjadi di Mesir kebanyakan menargetkan umat minoritas Kristen Koptik, ketimbang umat Islam dan masjid, sehingga serangan pada Jumat itu dianggap sangat mengejutkan. (AP/NHK/Independent/New York Times). 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas