Ribuan Gambar Porno Ditemukan di Komputer Seorang Anggota Parlemen Inggris
Dia mengatakan 'ribuan' gambar-gambar kecil dari pornografi yang tidak melanggar hukum ditemukan di komputer itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Seorang mantan detektif mengatakan kepada BBC dia 'terkejut' dengan jumlah pornografi yang ditemukan di komputer yang disita dari anggota parlemen senior kubu pemerintah, Damian Green.
Neil Lewis -yang mengkaji komputer itu tahun 2008 untuk penyelidikan tentang bocornya informasi pemerintah- sebelumnya tidak pernah berbicara kepada media.
Dia mengatakan 'ribuan' gambar-gambar kecil dari pornografi yang tidak melanggar hukum ditemukan di komputer itu.
Green -yang menjabat Sekretaris Pertama Negara atau pejabat kedua pemerintahan di bawah Perdana Menteri Theresa May karena tidak ada wakil PM- sudah membantah bahwa dia tidak pernah melihat atau mengunduh pornografi di komputernya.
Baca: Pornografi Ternyata Dipergunakan Sebagai Senjata dalam Perang Dunia II
Kepada para wartawan di depan rumahnya di Ashford, Kent, Inggris tenggara, pada Jumat (01/12) dia mengatakan 'tidak bersedia memberi keterangan karena penyelidikan sedang berlangsung' namun menegaskan kembali, "Saya tetap bertahan bahwa adalah benar saya tidak mengunduh dan melihat pornografi di komputer saya."
Namun Lewis -mantan detektif Scotland Yard- mengatakan pemeriksaan atas sejarah sambungan internet komputer itu selama tiga bulan memperlihatkan pornografi ditemukan 'secara meluas'.
Sementara Andrew Mitchell -rekan Green, sesama anggota parlemen dari Partai Konservatif yang memerintah- membelanya dalam wawancara dengan siaran Today di BBC Radio 4.
"Kita memerlukan dia untuk bekerja membantu (mengelola) negara dan tidak diserang maupun dicemarkan dengan cara ini," tutur Mitchell.
'Tidak diragukan'
Dalam beberapa hari, situs internet yang mengandung konten pornografi dicari dan dibuka selama beberapa jam.
Lewis -yang pensiun dari Kepolisian Metropolitan tahun 2014- mengatakan sejumlah faktor menunjukkan bahwa dia yakin bahwa Green mengakses materi-materi pornografi.
Analisisnya atas cara penggunaan komputer membuat mantan detektif tersebut berpendapat 'tidak diragukan' bahwa yang bersangkutan adalah Green, yang pada masa itu berada dalam kubu oposisi namun kini menjabat posisi senior di pemerintahan PM May.
"Komputer itu di kantor Green, di mejanya, logged (terbuka), akunnya, namanya," kata Lewis, yang saat itu bekerja sebagai ahli forensik komputer untuk SO15, satuan komando kontraterorisme.
"Di sela-sela menjelajah pornografi, dia mengirim email dari akunnya, akun pribadinya, membaca dokumen... konyol kalau menduga orang lain yang melakukan itu."
Materi yang mirip juga diakses dari komputer jinjing milik Green, tambah Lewis.
Sebuah penyelidikan Kantor Kabinet dilakukan bulan lalu untuk menyelidiki tuduhan bahwa Green, yang berusia 61 tahun, melakukan pendekatan tidak layak atas seorang pegiat politik, Kate Maltby, dan juga tentang dugaan pornografi.
Penyelidikan itu diyakini terpusat pada kode etik kementerian, yang menetapkan standar perilaku yang sepatutnya diharapkan dari para menteri pemerintah.
Kode etik itu menyebutkan para menteri diharapkan memperlihatkan 'standar kepatutan tertinggi' dan merujuk pada hal yang disebut Prinsip Nolan bahwa pemegang jabatan publik harus 'dipercaya'.
Juru bicara Green mengatakan, "Tidak tepat bagi Green untuk memberi komentar atas dugaan itu ketika penyelidikan Kantor Kabinet sedang berlangsung, namun dari awal dia sudah menegaskan bahwa dia tidak pernah melihat atau mengunduh pornografi di komputer-komputer yang diambil dari kantornya."
"Dia membela diri tidak bersalah dalam tuduhan-tuduhan ini dan menunggu hasil penyelidikan."
Image caption Halaman dari buku catatan Neil Lewis yang merujuk ke pornografi.
Seorang anggota kubu oposisi Partai Buruh, Hilary Benn, mengatakan kepada program Today di BBC bahwa bukti-bukti dari Lewis seharusnya dipertimbangkan dalam penyelidikan itu.
Walau mendapat informasi tentang Lewis yang memeriksa komputer-komputer Green, penyelidikan Kantor Kabinet tidak menghubunginya untuk memberi bukti-bukti.
Kantor Kabinet menolak memberi penjelasan tentang masalah itu namun diperkirakan penyelidikan menghubungi langsung Kepolisian Metropolitan menyangkut rincian tentang komputer-komputer itu.
Tugas Lewis dalam penyelidikan adalah menyangkut materi terkait dengan dokumen pemerintah yang bocor tanpa otorisasi Kementerian Dalam Negeri di komputer-komputer yang digunakan oleh Damian Green.